Mohon tunggu...
Faza rijalalfath
Faza rijalalfath Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta Barat

Nama : Faza rijal alfath Nim : 41521010086 Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dospem : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2 Aplikasi Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Menurut Giddens Anthony

30 Mei 2023   14:40 Diperbarui: 1 Juni 2023   06:56 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Berkas Pribadi

Giddens juga menekankan pentingnya memahami konteks sosial, ekonomi, dan politik saat menganalisis dan mengelola kejahatan. Menurutnya, pencegahan dan pengurangan kejahatan harus melibatkan perubahan struktural dalam masyarakat, seperti reformasi sosial, ketertiban umum yang adil dan peningkatan kesempatan pendidikan dan pekerjaan.

Mengadopsi perspektif ini, Giddens berusaha melampaui pandangan tradisional tentang kejahatan yang berfokus pada individu sebagai satu-satunya penyebab, dan mengakui peran faktor struktural dalam masyarakat modern. Melalui pemahaman holistik tentang kejahatan struktural, pendekatan yang lebih efektif untuk mencegah dan mengatasi kejahatan di masyarakat harus dikembangkan.

Why :Alasan pentingnya memahami kejahatan struktural

Memahami kejahatan struktural merupakan pusat studi kriminologi dan untuk memahami masyarakat modern secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memahami kejahatan struktural:

1. Temukan ketidakadilan sosial:

Memahami kejahatan struktural membantu mengungkap ketidakadilan sosial dalam masyarakat. Jika kita melihat melampaui tindakan individu, kita dapat melihat bahwa kejahatan seringkali merupakan hasil dari sistem yang tidak adil, ketimpangan ekonomi, dan ketimpangan sosial. Dengan memahami faktor-faktor struktural ini, kita dapat menjelaskan masalah sistemik di balik kejahatan dan mengadvokasi perbaikan masyarakat yang lebih luas.


2. Memperkuat tindakan pencegahan kejahatan:

Memahami kejahatan struktural membantu merencanakan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan kejahatan yang lebih efektif. Dengan memusatkan perhatian pada faktor-faktor struktural yang berkontribusi terhadap kejahatan, kita dapat mengidentifikasi bidang-bidang yang membutuhkan intervensi. Langkah-langkah pencegahan dapat mencakup perubahan kebijakan sosial, ekonomi dan politik, memperbaiki sistem pendidikan dan membangun komunitas yang inklusif.


3. Mempromosikan perubahan sosial:

Memahami kejahatan struktural juga dapat menjadi pendorong perubahan sosial yang lebih luas. Dengan mengungkap ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang ada dalam struktur sosial, kita dapat membangkitkan kesadaran dan menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengubah kondisi yang mengarah pada munculnya kejahatan. Ini membutuhkan advokasi, tindakan kolektif dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempromosikan keadilan sosial.


4. Memerangi kejahatan dengan pendekatan holistik:

Memahami kejahatan struktural memungkinkan kita untuk secara holistik mengatasi akar penyebab kejahatan. Dengan mengidentifikasi hubungan antara faktor sosial, ekonomi dan politik serta dampaknya terhadap tingkat kejahatan, kita dapat mengembangkan strategi penanggulangan yang lebih komprehensif. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi antara berbagai sektor, seperti instansi pemerintah, LSM dan masyarakat lokal.


5. Membangun masyarakat yang lebih aman dan adil:

Memahami kejahatan struktural merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih aman dan adil. Dengan melawan ketidakadilan struktural, ketidaksetaraan sosial, dan hak asasi manusia, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan dan kemakmuran bagi semua anggotanya. Ini termasuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, meningkatkan akses ke pendidikan, pekerjaan dan perumahan yang layak, dan mempromosikan kesetaraan gender dan keadilan rasial. Dengan cara ini kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan suportif dan mungkin mengurangi kejahatan secara umum.



6. Promosi tanggung jawab sosial:

Memahami kejahatan struktural juga mendorong individu dan institusi untuk mengambil tanggung jawab sosial dalam memerangi kejahatan. Ketika kita memahami bahwa kejahatan bukan hanya masalah individu, tetapi juga produk dari struktur sosial yang ada, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mengubah sistem yang menciptakan ketidakadilan dan ketimpangan. Ini membutuhkan upaya bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan fokus pada kebaikan bersama.


7. Nyatakan Perubahan Jangka Panjang:

Memahami kejahatan struktural memungkinkan kita untuk melihat gambaran besar dan merencanakan perubahan jangka panjang. Dengan berfokus pada faktor struktural yang mempengaruhi kejahatan, kita dapat mengidentifikasi kebijakan dan tindakan yang dapat membawa perubahan yang bertahan lama dalam masyarakat. Ini membutuhkan upaya jangka panjang untuk mengatasi ketidaksetaraan, mengurangi pengucilan, dan menciptakan dasar yang lebih kuat untuk kehidupan yang adil dan aman.

Memahami kejahatan struktural memberikan gambaran yang lebih holistik dan komprehensif tentang sifat kejahatan di masyarakat saat ini. Dengan memeriksa faktor-faktor struktural yang mendasarinya, kita dapat mengatasi akar penyebab kejahatan, membangun masyarakat yang lebih adil, lebih aman, dan membawa perubahan sosial yang lebih luas. Penting bagi kita semua, sebagai individu dan sebagai masyarakat, memahami tantangan kejahatan struktural dan bekerja sama untuk mengatasinya demi masa depan yang lebih baik.

How: Faktor dan akibat dari kejahatan struktural

Kejahatan struktural dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu kita mengidentifikasi penyebab kegagalan struktural dan memahami dampaknya. Berikut ini adalah beberapa pendorong utama dan efek dari kejahatan structural :

1. Ketimpangan ekonomi:

Ketimpangan ekonomi yang signifikan dapat memicu kejahatan struktural. Ketika ketimpangan pendapatan dan akses ke sumber daya seperti pekerjaan, pendidikan dan perumahan tinggi, individu yang kurang beruntung secara ekonomi mungkin cenderung terlibat dalam kegiatan ilegal untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Hasilnya adalah tingkat kejahatan yang lebih tinggi seperti pencurian, perampokan atau perdagangan narkoba.


2. Ketidakadilan sosial:

Ketidakadilan sosial yang meliputi diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi juga dapat memicu terjadinya kejahatan struktural. Ketika sekelompok orang memiliki akses terbatas ke peluang dan sumber daya, mereka dapat merasa terpinggirkan dan tidak punya pilihan selain terlibat dalam kegiatan kriminal. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kejahatan seperti kekerasan geng, kejahatan rasial atau pelecehan seksual.


3. Korupsi dan kejahatan korporasi:

Kejahatan struktural juga terkait dengan korupsi dan kejahatan korporasi. Ketika korupsi merajalela dalam sistem politik atau ekonomi, individu atau kelompok tertentu menyalahgunakan sumber daya publik yang seharusnya digunakan untuk kebaikan masyarakat. Ini mengarah pada ketidakadilan sosial dan memicu kejahatan seperti penyuapan, penggelapan pajak dan pencucian uang. Kejahatan korporasi seperti penipuan, manipulasi pasar atau perusakan lingkungan juga merupakan bentuk kejahatan struktural yang merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan

Menurut tokoh Anthony Giddens, memahami kejahatan struktural dan menganalisis faktor-faktor struktural sangat penting dalam memerangi kejahatan. Kejahatan struktural didefinisikan sebagai kegiatan kriminal yang dihasilkan dari ketidaksetaraan sosial, ketidakadilan dan ketidakseimbangan kekuasaan. 

Pertama, memahami kejahatan struktural membantu mengalihkan fokus penanganan kejahatan dari individu ke struktur sosial yang mendukung atau menghasilkan kejahatan. Giddens menekankan bahwa ketika mempromosikan kejahatan, seseorang harus mempertimbangkan tidak hanya faktor pribadi atau psikologis, tetapi juga kondisi sosial, ekonomi dan politik. Dengan memahami dan menganalisis faktor-faktor struktural tersebut, maka penanggulangan tindak pidana dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

Kedua, analisis faktor struktural membantu mengidentifikasi penyebab kejahatan. Giddens menekankan bahwa kejahatan bukanlah fenomena yang terisolasi, melainkan akibat dari ketidakadilan sosial yang lebih luas. Dengan memahami faktor-faktor struktural yang memicu kejahatan, langkah-langkah pencegahan dan perbaikan sosial dapat difokuskan pada isu-isu yang paling penting. Misalnya, mereformasi sistem pendidikan, memperbaiki kondisi ekonomi, dan akses yang sama terhadap sumber daya dapat mengurangi motivasi individu untuk terlibat dalam kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun