Sambil menunggu rilis data non farm payroll nanti malam saya coba klik berbagai artikel di kompasiana yang masih cukup didominasi sekitar pilgub dki dengan berbagai variasinya. Â Sampailah saya pada artikel kompasioner Imam Prasetyo ini, seperti biasanya saya tidak terlalu suka terlibat pro kontra kalau di dunia maya (kalau di dunia nyata berdasarkan opini beberapa kawan saya termasuk orang yang cukup pandai bersilat lidah cocok jadi politikus ya #narsis mode on), tetapi saya menikmati pro kontra di dunia maya because you can be whatever you want to be mulai dari orang terpandai sampai terbodoh pun tidak masalah nobody knows.
Pada awalnya saya hanya membaca sekilas artikel tersebut sampai pada kolom komentar, saya coba baca ulang lebih seksama, kemudian daripada berkomentar saya coba tanggapi artikel Imam Prasetyo dengan sebuah artikel ini. Â Karena komentar-komentar yang ada mengingatkan saya pada artikel terdahulu Saya Al Ghazali tidak mungkin pilih Ahok 3 kategori egp emosi baper.
Dari 32 komentar yang ada saat saya menanggapi artikel tersebut lebih banyak yang "EGP" kemudian komentar "Emosi" dan komentar "Baper" sepertinya hanya satu. Saya kutipkan kriteria komentar tersebut dari artikel saya terdahulu : "Klasifikasi ini terbagi 3 "EMOSI" karena komentar langsung dari otak lalu ke jari dan ke keyboard, lalu "BAPER" karena komentar mungkin dari hati ke otak baru ke keyboard, kemudian "EGP" emang gue pikirin berarti nggak pake otak tapi langsung ke keyboard."
Saya tampilkan contoh komentar-komentar ketiga kategori tersebut :
EGP Emang Gua Pikirin (nggak punya otak)
Ini yang paling mencolok
Mike Reyssent01 April 2016 10:08:44
Apa ga punya ide lain selain bawa keturunan dan pribumi? Ayo bangun bangun... Udah siang nih...Â
Imam Prasetyo01 April 2016 10:48:48
baca yang bener dong cik? mosok untk membaca aja kudu ane yg ngajarin sih?
Mike Reyssent01 April 2016 11:07:00