Sayang sekali sekarang ini, karena kegiatan manusia di hulu membuat sungai yang cantik ini menjadi kurang menarik. Tapi beberpa komunitas masih sering menggunakan aliran sungai yang membelah kota Bandung ini sebagai ajang kukuyaan (tubing).Â
 Â
Â
Di atas Maribaya dan hulu sungai Cikapundung terdapat tempat eksotik yang sangat terkenal yaitu Tebing Karaton. Sebuah tonjolan bebatuan, dengan hamparan hijau Taman Hutan Raya Djuanda, seakan menjadi karpet hijaunya menjadikannya sangat sensasional. Di hadapannya berdiri kokoh gunung Tangkuban Parahu yang legendaris. Jika datang saat matahari terbit atau tenggelam, kecantikannya seperti putri dari kahyangan turun dari tangga keraton. Indah. Â
Berbicara Komunitas, di desa kami juga ada komunitas Hong. Sebuah komunitas yang berkomitmen untuk selalu menjaga cara hidup dan permainan tradisional Sunda. Letaknya cukup dekat dengan Taman Hutan Raya Djuanda sehingga bisa disinggahi untuk bernostalgia dengan mainan jadul seperti sorodot gaplok, sondah, congklak dan sebagainya.
Bagi yang suka bersepeda ria dan motor trail, nama Warung Bandrek dan tanjakan putus asa akan sangat akrab didengar. Disebut tanjakan putus asa karena sangat curam dan panjang. tak banyak para pegowes bisa menaklukannya. Setelah menikmati minuman segar bandrek dan bajigur, pegowes bisa downhill hingga ke Curug Omas. Seru! Â Â
Â
Â
Atau, mau diteruskan hingga ke Batu Loceng, tempat totonden (batu penanda) bagi masyarakat sunda akan datangnya gempa besar? Siapkan stamina saja. Â
Puas menikmati keunikan alam Ciburial, Anda menjadi pemburu kuliner. Di desa kami ini terdapat banyak sekali tempat makanan yang bisa menjadi pemuas hasrat perut. Mulai dari yang bintang lima hingga yang bintang ribuan alias di bawah langit.