Mohon tunggu...
fuzi rizkyananda
fuzi rizkyananda Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bijak Menyikapi Risiko dengan Manajemen Risiko Keuangan

5 Desember 2023   15:58 Diperbarui: 5 Desember 2023   16:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/

Risiko keuangan adalah kehilangan uang atau barang dikarenakan terjadinya kerugian dalam risiko yang berkaitan dengan keuangan. Bila dilihat dari jangka waktunya dapat dikategorikan menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang. Risiko jangka pendek bisa diasumsikan kebutuhan yang terjadi secara tidak terduga dalam jangka pendek. Contohnya adalah kita terkena penipuan ataupun menderita suatu penyakit.

Risiko keuangan mengacu pada hilangnya uang atau barang karena kerugian risiko terkait keuangan. Dilihat dari jangka waktunya, dapat dibedakan menjadi risiko jangka pendek dan risiko jangka panjang. Risiko jangka pendek dapat diasumsikan sebagai kejadian permintaan yang tidak terduga dalam jangka pendek. Contohnya seperti mengalami penipuan atau menderita suatu penyakit. Hal ini mengakibatkan kami untuk sementara tidak dapat berproduksi dan mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti atau mengganti barang yang hilang. Misalnya saja untuk mencegah atau memprediksi keadaan ini, kita bisa membeli asuransi kesehatan atau asuransi kerugian finansial. Kedua, risiko jangka panjang, yaitu situasi tak terduga yang mengakibatkan kerugian finansial jangka panjang. Contohnya adalah kematian. Bagi orang-orang yang menjadi tanggungan dalam keluarga, kematian dapat mengakibatkan hilangnya sumber keuangan keluarga, dan untuk mengantisipasi hal tersebut, Yesaya juga dengan bijak menyikapi pencegahan di akhirat dengan mengelola risiko kematian melalui asuransi jiwa. mati. Selain dibagi berdasarkan jangka waktu, risiko keuangan juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:

1. Risiko spekulatif murni

Risiko murni adalah risiko yang jika terjadi menimbulkan kerugian murni, misalnya kendaraan mogok atau rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk bekerja. Pada saat yang sama, risiko spekulatif mengacu pada risiko kemungkinan kerugian karena keuntungan yang sedikit. Contohnya adalah seseorang berinvestasi hanya untuk mengikuti tren tanpa memahami karakteristik dan risiko produk investasi yang dipilih.

2. Risiko khusus dan risiko dasar

Risiko khusus adalah risiko yang terjadi hanya secara individual dan dampaknya dirasakan secara lokal, misalnya kebakaran rumah hanya dirasakan oleh pemilik rumah dan lingkungan sekitar rumah yang terbakar. Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang dapat meluas atau bersifat katastropik jika terjadi kerugian, misalnya saja bencana alam yang melanda suatu wilayah. Dalam kedua contoh tersebut, salah satu alat yang dapat Anda gunakan untuk mengelola risiko ini adalah dengan membeli asuransi properti.

3. Risiko statis dan dinamis

Risiko statis adalah risiko yang tidak terpengaruh oleh kondisi perekonomian, seperti kemungkinan kehilangan harta benda akibat kebakaran dan pencurian. Sedangkan risiko dinamis adalah segala bentuk risiko kerugian akibat perubahan perekonomian, seperti fluktuasi nilai mata uang, nilai saham, atau inflasi. Risiko dinamis merupakan risiko yang tidak dapat diasuransikan dibandingkan dengan risiko lainnya yang dapat diasuransikan. Hal yang dapat dilakukan untuk memprediksi risiko dinamis adalah dengan melakukan diversifikasi aset dan sarana investasi, seperti menggabungkan aset berupa real estat, emas, saham, obligasi, dan reksa dana.

https://www.istockphoto.com/
https://www.istockphoto.com/

Ketidakpastian ini selalu menjadi sesuatu yang harus dihadapi setiap orang dalam setiap aktivitasnya, baik dalam suatu kelompok organisasi maupun dalam suatu perusahaan, baik di bidang manufaktur maupun jasa. Ketidakpastian yang dimaksud dapat berupa ketidakpastian, atau dapat pula berupa peluang, dalam upaya mencapai suatu tujuan atau memanfaatkan suatu manfaat yang telah ditentukan. Sumber ketidakpastian ini dapat berasal dari lingkungan internal atau eksternal, dan ancaman serta peluang yang diciptakan oleh bentuk ketidakpastian ini disebut risiko jika tidak dikelola dengan baik. Karena risiko ini bisa saja merupakan peluang untuk mendapatkan keuntungan, atau sebaliknya, bisa jadi merupakan kerugian bagi organisasi atau perusahaan. Jika kita memahami bentuk-bentuk berbagai jenis risiko yang akan kita hadapi, maka hal terpenting berikutnya adalah bagaimana kita menyikapi risiko tersebut dengan bijak melalui manajemen risiko keuangan yang baik.

Manajemen risiko keuangan adalah suatu metode pengendalian yang meminimalkan risiko keuangan yang mungkin timbul pada posisi keuangan kita. Dalam penerapan manajemen risiko keuangan, proses yang dapat diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi risiko

Identifikasi risiko merupakan tahapan pertama dan sangat penting dalam meminimalisir risiko yang akan terjadi. Lihatlah segala risiko yang mungkin terjadi atau menimpa kita, seperti risiko penipuan dana investasi, risiko penurunan suku bunga secara signifikan, risiko penumpukan hutang, dan lain-lain.

            2. Penilaian risiko dan pengukuran risiko

Ketika kita mencatat risiko-risiko apa yang mungkin terjadi, kita dapat menilai dan menentukan prioritas risiko-risiko tersebut. Mengutamakan risiko keuangan yang tertinggi agar kita dapat menerapkan manajemen risiko secara optimal. Suatu risiko tidak akan hilang hanya karena terjadi satu kali, pasti akan terulang kembali, sehingga kita harus mengevaluasi risiko-risiko yang sudah terjadi agar tidak terulang kembali dan bersiap menghadapi atau menghindari risiko tersebut. Misalnya saja resiko kecelakaan kerja, resiko pengangguran, dan lain-lain.

            3. Manajemen risiko keuangan

Mulailah mengelola risiko keuangan dengan Manajemen Risiko Keuangan sebagai solusi seperti:

* Asuransi jiwa memperkirakan risiko cedera atau kematian

* Risiko penyakit atau biaya rawat inap dapat diperkirakan melalui asuransi kesehatan

* Risiko hilangnya aset dapat diprediksi melalui asuransi rumah, mobil, dan lain-lain

           

            Manajemen risiko keuangan disebut juga dengan risk transfer jika risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain.

* Risiko pengangguran dapat diantisipasi dengan menyediakan dana darurat, mencari penghasilan tambahan, dan lain-lain.

* Risiko investasi dapat diprediksi melalui penghindaran risiko investasi, edukasi keuangan, diversifikasi, dan lain-lain.

Ketahuilah bahwa ada beberapa risiko yang tidak dapat diperkirakan, seperti risiko statis, murni, atau fundamental, namun setidaknya kita memiliki manajemen risiko keuangan untuk risiko keuangan lainnya yang dapat diukur.

STUDI KASUS MANAJEMEN RISIKO USAHA INDONESIA YANG DIMULAI DENGAN MASALAH KHUSUS DAN BERAKHIR DENGAN BENCANA: KASUS MANAJEMEN RISIKO DI PT MAJU BERJAYA

            Dalam studi kasus berikut, pentingnya mengembangkan budaya sadar risiko di seluruh perusahaan kembali disoroti. Peran dan dukungan pemimpin merupakan aspek kunci dari perkembangannya. Komitmen kepemimpinan dapat diwujudkan antara lain dengan menetapkan struktur organisasi yang didukung oleh sumber daya yang mumpuni. Sebelum menjadi isu besar, manajemen risiko perlu menjadi bagian integral dari proses bisnis dan perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan strategis dan operasional. Oleh karena itu, pengumpulan daftar risiko bukan sekedar formalitas untuk memenuhi tujuan kepatuhan, namun merupakan manfaat nyata yang dapat dirasakan oleh pemilik risiko.

            PT Maju Berjaya (MB) merupakan perusahaan milik keluarga yang didirikan pada tahun 1985 yang memproduksi suku cadang peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga.  Perusahaan ini merupakan salah satu pemasok utama PT Electronics Quality Unggul (EKU), sebuah perusahaan elektronik terkemuka di Asia. Pada tahun 2010, PT EKU menjadi perusahaan elektronik terbaik dalam 10 tahun terakhir, menguasai 35% pasar elektronik nasional. Daerah sebarannya saat ini adalah Pulau Jawa dan Sumatera. Misi PT EKU adalah memperluas wilayah distribusi dan meningkatkan ekspor guna meningkatkan pangsa pasar.

            Komponen yang diproduksi PT MB terutama digunakan pada TV LED, AC, lemari es, dan mesin cuci. Perusahaan memiliki beberapa pabrik dan gudang di Karawang, Cibitung dan sekitarnya. Hingga akhir tahun 2010, 80% suku cadang yang diproduksi dipasok ke PT EKU, dan sisanya dijual untuk mendukung layanan purna jual. Setiap tahunnya, laporan keuangan PT MB diaudit oleh kantor akuntan yang berbeda dengan hasil yang baik (wajar tanpa pengecualian). Dengan mempertimbangkan berbagai faktor historis dan prospek masa depan, pada tahun 2011 PT EKU melakukan aksi korporasi untuk membeli 60% ekuitas PT MB dan mendirikan perusahaan baru bernama PT Maju Unggul Berjaya (MUB).

            Sesuai arahan para pemegang saham, visi dan misi PT MUB adalah menjadi pemasok suku cadang elektronik terpercaya yang mampu menunjang penjualan PT EKU ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi serta berorientasi ekspor. Untuk menjadi pemasok yang andal, salah satu strategi utama yang diterapkan manajemen adalah keunggulan operasional dan kepemimpinan biaya. Namun hal ini tentu tidak mengurangi standar kualitas produk yang dihasilkan. Implementasi kedua strategi tersebut diwujudkan dalam langkah-langkah berikut:

* Meningkatkan kemampuan karyawan produksi;

* Meminimalkan terjadinya produk cacat dengan memilih pemasok yang berkualitas;

* Membangun pabrik dan gudang dekat dengan lokasi pelanggan atau pemasok utama untuk meminimalkan biaya logistik;

* Menggunakan outsourcing untuk staf gudang;

* Pengalihan jasa logistik kepada pihak ketiga.

            Pemegang saham menyetujui usulan manajemen dan meminta agar struktur organisasi yang ada diperbaiki sesuai dengan konsep three line of defence (3 LoD), yaitu fungsi manajemen risiko dan audit internal ditambahkan pada fungsi yang sudah ada sebagai lini kedua dan ketiga. LOD.Tiga cara. Mengingat besarnya biaya, manajemen PT MUB akhirnya sepakat untuk membentuk fungsi audit internal yang juga berfungsi sebagai tim manajemen risiko.

            Dalam struktur organisasi, tim audit internal melapor kepada Direktur Keuangan dan bertanggung jawab untuk melakukan audit operasional sehari-hari dan berkoordinasi dengan berbagai fungsi operasional untuk menghasilkan daftar risiko. Pada tahun 2012, daftar risiko telah disusun dan dilaporkan kepada pemegang saham.

            Hal kecil bisa menimbulkan risiko besar. Berdasarkan hasil audit eksternal tahun 2015, kita mengetahui bahwa banyak jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk akun persediaan, baik itu persediaan bahan baku maupun persediaan produk setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Selain itu, auditor mengamati selama inventarisasi bahwa terdapat catatan kekurangan pengendalian dalam proses operasional gudang.

            Berdasarkan hasil audit eksternal, kepala bagian akuntansi dan keuangan tidak melakukan penyesuaian jurnal secara menyeluruh, melainkan hanya melakukan penyesuaian sebagian saja agar tidak menimbulkan pertanyaan kepada presiden, direktur, dan pemegang saham. Situasi tersebut dilaporkan kepada Pengawas Keuangan dan penyesuaian jurnal disetujui oleh personel yang berwenang.

            Pada tahun 2016, karena terbatasnya jumlah tim audit internal (dua orang, seorang supervisor audit internal dengan pengalaman kerja lebih dari tiga tahun dan seorang anggota staf (lulusan baru)), rencana audit internal tahunan masih belum mencakup operasional gudang. . Pada saat itu, fokus audit internal tetap pada transaksi pembayaran dan penagihan, operasional pabrik dan pengendalian kualitas, serta penjualan.

            Selain itu, daftar risiko telah disiapkan pada tahun 2012 Datanya belum diperbarui. Pemilik risiko belum mengembangkan rasa memiliki risiko dan masih mempertimbangkan untuk membuat daftar risiko semata-mata untuk tujuan pelaporan kepada pemegang saham.

            Karena operasional gudang dikelola oleh pekerja outsourcing, para pekerja sering melakukan demonstrasi. Meski hal ini tidak menyebabkan operasional gudang terhenti, namun proses penerimaan dan pengiriman seringkali terhambat. Seringkali pengemudi truk menunggu berjam-jam untuk proses bongkar muat. Dilihat dari beberapa informasi, pembayaran tunjangan karyawan outsourcing dikabarkan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Beberapa karyawan diharuskan bekerja lembur beberapa jam setiap hari tanpa kompensasi yang memadai. Alasan yang diberikan pihak perusahaan saat ini adalah karena efektivitas biaya, dan dimohon kepada seluruh karyawan untuk memahaminya. Selain itu, hal ini juga mengakibatkan tingginya turnover karyawan gudang, mencapai lebih dari 20% per bulan.

            Kebenaran terungkap. Pada tahun 2017, atas permintaan direktur PT EKU, tim audit internal PT EKU segera mengaudit proses operasional gudang PT MUB. Pada bulan April 2017, tim audit internal PT EKU yang terdiri dari lima orang (tiga auditor operasional dan dua auditor TI (teknologi informasi)) mengaudit operasional gudang. Sebagai salah satu prosedur pemeriksaannya, mereka menggunakan dua orang auditor dan tiga orang staf keuangan yang dibantu oleh PT MUB.

Beberapa temuan audit yang disampaikan antara lain:

* Proses penerimaan ditangani oleh 1 orang, sehingga penerimaan barang memakan waktu 3 jam (standar waktu 1 jam);

* Persediaan barang dalam proses dalam jumlah besar di luar gudang karena kelebihan kapasitas gudang;

* Adanya barang yang dikeluarkan menggunakan dokumen manual dan tidak tercatat dalam sistem;

* Terdapat kesenjangan dalam kekurangan persediaan yaitu kurang lebih 50% dari persediaan yang tercatat tidak dapat ditemukan secara fisik. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan hasil audit eksternal tahun 2015 yang hanya sebesar 10%.

            Solusinya adalah jika Anda adalah Presiden Direktur PT Maju Unggul Berjaya, langkah apa yang akan Anda ambil untuk memperbaiki keadaan perusahaan? Di satu sisi, perlu juga diperhatikan bahwa jika presiden-direktur melaporkan semua kejadian tersebut kepada pemegang saham, mau tidak mau hal itu akan mempengaruhi prestasi dan kariernya. Selama ini presiden dan direksi telah membangun image yang baik di benak pemegang saham, yakni mampu mencapai target produksi dengan kualitas yang dapat diandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun