Mohon tunggu...
Futri UswatunKhasanah
Futri UswatunKhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulusan Sarjana Bimbingan dan Konseling dan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru BK UPI 2022

u can find me @fyukey.9

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Milenial Tidak Kenal dengan Ki Hajar Dewantara? Makna Pendidikan dari Bapak Pendidikan Indonesia

18 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 18 Januari 2023   14:02 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendidik anak itulah mendidik rakyat. Keadaan dalam hidup dan penghidupan kita pada jaman sekarang itulah buahnya pendidikan yang kita terima dari orang tua pada waktu kita masih kanak-kanak, Sebaliknya anak-anak yang pada waktu ini kita didik, kelak akan menjadi warganegara kita (Dewantara, 2013, p. 3).

Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang belajar nampak pada konsep mengenai Tri Pusat Pendidikan, bahwa anak didik tidak semata-mata hanya belajar di sekolah tetapi juga dalam keluarga dan masyarakat (dalam alam pemuda). Terwujudnya Tri Pusat Pendidikan akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa ini yang berkarakter Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Para pemimpin yang diidealkan Ki Hadjar Dewantara ini di masa depan akan menghasilkan pemimpin yang tangguh karena merupakan pemimpin yang disiplin terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan masyarakatnya. Pemimpin berkarakter Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani tidak akan melakukan penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan, tidak akan melakukan manipulasi keuangan atau korupsi, dan tidak akan melanggar kesusilaan (Suparlan, 2015, p. hlm 65).

Maka pendapat saya mengenai prinsip pendidikan dari persfektif Ki Hajar Dewantara ialah pedoman dalam bertindak merealisasikan pendidikan itu dikenal dengan nama Tri Pusat Pendidikan, pada konsep ini anak tidak hanya mendapatkan pengajaran dan pendidikan dari Lembaga formal saja tetapi perlu mendapatkan dari keluarga dan masyarakatnya yang dimana nantinya menjadi tongkat estafet dalam pengajaran dan pendidikan bagi generasi selanjutnya baik sebagai keluarga maupun sebagai rakyat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
  • Tujuan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perkehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai anggauta dari persatuan (rakyat) (Dewantara, 2013, p. 3). Pengajaran makin tinggi maka akan lebih banyak pengaruhnya terhadap kemerdekaan manusia (Dewantara, 2013, p. 4). Pendidikan kita harus dan hendak memberi perasaan yang penuh terhadap kepada kebangsaan (Dewantara, 2013, p. 11).

Memiliki tujuan pendidikan yang berpusat untuk melatih seluruh kemampuan yang ada dalam diri peserta didik diantaranya adalah jasmani, akal dan hati. Kebahagiaan yang hakiki itu bisa didapatkan oleh manusia yang cerdas akalnya, sehat jasmaninya dan bersih hatinya (Marwah, Syafe'i, & Sumarna , 2018, p. 20).

Dari dua pernyataan tujuan pendidikan di atas dari persfektif Ki Hajar Dewantara itu agar pendidikan dapat memberikan kemerdekaan baik jasmani, akal dan hati bagi setiap anak dengan tetap berlandaskan rasa nasionalisme. Kalau tidak berlandaskan kenasionalan bisa saja anak anak didik tidak akan mengetahui rasa cinta bangsa dan makin lama akan terpisah dari bangsanya sehingga bahkan dapat menjadi lawan kita. Anak yang terbiasa mendengar dan diajarkan bahasa asing akan kehilangan perasaan dan perhubungan batin dengan orang tua dan bangsanya sendiri

Makna Kemerdekaan 

Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tetrgantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri dan pengaruh dari pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan (Dewantara, 2013, p. 3). Prinsip Pendidikan Bangsa Barat "regering, tucth dan orde (Perintah, Hukuman dab Ketertiban)". Hidup akan selalu dibawah paksaan, kita hanya harus mencampuri kehidupan si anak kalau ternyata si anak ada di atas jalan yang salah (Dewantara, 2013, p. 13).

Acapkali kita sendiri binggung dalam fikiran untuk menetapkan pendapat atau peraturan tentang sesuatu hal, maka perlu sekalilah kita meluaskan pemandangan kita dengan berdasarkan kodrat serta mengindahkan contih-contoh dan syrat-syarat dalam adat istiadat rakyat kita, karena dalam adat istiadat itu seringkali terdapat syarat-syarat yang sudah selaras dengan kodrat. (Dewantara, 2013, p. 9). Segala alat, usaha dan cara penddikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan yang tersimpan dalam adat istiadat setiap rakyat (Dewantara, 2013, p. 15).

Maka dengn ini prinsip kemerdekaan, dibagi menjadi 3 yaitu 1) berdiri sendiri 2) Tidak tergantung kepada orang lain 3) Dapat mengatur dirinya sendiri (dapat berdiri sendiri karena kekutannya sendiri). Prinsip ini mengandung makna bahwa kemerdekaan dapat dimiliki dengan usaha dan kerja keras sendirri tanpa berhutang budi pada siapapun dan memiliki wewenang untuk mengatur arah tujuan dan kepentingan kemerdekaan bangsa sendiri.

Makna Kodrat Alam

Ki Hadjar Dewantara (1956a:58) menuliskan bahwa kodrat alam berarti manusia sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam ini. Manusia tidak dapat lepas dari kehendaknya, tetapi dapat mengalami kebahagiaan apabila dapat menyatukan diri dengan kodrat alam yang mengandung kemajuan. Soejono (1960:158) menjelaskan bahwa kodrat alam atau pembawaan manusia menunjukkan adanya kekuatan pada manusia dan kekuatan itu merupakan bekal hidupnya. Kekuatan itu diperlukan untuk memelihara dan memajukan hidup manusia sehingga dapat mencapai keselamatan dalam hidup lahiriah dan kebahagiaan dalam hidup batiniah, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain atau masyarakatnya (Darmawan, 2018, p. 124).Peribahasa Belanda "De natuur is sterker dan de leer" Kodrat itu lebih kuasa daripada pengajaran

            Dalam hal ini kodrat alam ialah manusia tidak akan terlepas dari kehendaknya tetapi sebagai pendidik dapat mencampuri urusan peserta didik dalam hal ini apabila anak mengambil langkah atau keputusan yang kurang tepat atau salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun