Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ganjar Kiri, Anies Antitesa, Prabowo Jalur Tengah?

22 April 2023   16:07 Diperbarui: 22 April 2023   17:03 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo juga akan menjadi poros tengah, dimana ia bisa melanjutkan program positif pemerintah yang selama ini dibangun. Selain itu Prabowo juga akan mudah untuk bersebrangan program dengan pemerintah sebelumnya.

Posisi tersebut menguntungkan Prabowo karena dapat menjadi poros tengah dan jalan tengah. Pemerintah tidak selalu baik program maka dapat diperbaiki tanpa perlu menghamba dan mengapresiasi kosong untuk suara dari pemerintah.

Dari Ganjar tentu akan pro 100 persen dengan pemerintah, sedangkan Anies akan menjadi 100 persen bersebrangan dengan pemerintah. Maka Prabowo menjadi pilihan tengah untuk bisa mengikuti rakyat dimana harus berpihak.

Anies Baswedan

Anies Baswedan merupakan tokoh yang menjadi buah bibir pemberitaan dan media sosial setelah deklarasi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dari Nasdem oleh Surya Paloh.

Terkenal sebagai antitesa Joko Widodo, tentu Anies mendapatkan golongan dimana rakyat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah.

Baik dari segi program maupun beberapa masalah internal yang menggerus kepercayaan rakyat, mulai dari korupsi, kolusi hingga flexing.

Namun Anies dikenal juga sebagai poros yang dianggap terlalu kanan. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik sendiri jika dilihat masih banyak rakyat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah.

Anies Baswedan dikhawatirkan akan menggangu program yang belum selesai jika ia menjadi Presiden. Sebab, salah satu cara tersebut dinilai efektif jika untuk menunjukkan kurangnya kinerja pemerintah sebelumnya.

Di sisi lain, berbagai program pemerintah tersebut sudah memakan anggaran negara dengan jumlah besar. Seperti pembayaran berbagai hutang Indonesia seperti Kereta Cepat Bandung bahkan Ibukota Baru Indonesia, IKN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun