Prabowo juga akan menjadi poros tengah, dimana ia bisa melanjutkan program positif pemerintah yang selama ini dibangun. Selain itu Prabowo juga akan mudah untuk bersebrangan program dengan pemerintah sebelumnya.
Posisi tersebut menguntungkan Prabowo karena dapat menjadi poros tengah dan jalan tengah. Pemerintah tidak selalu baik program maka dapat diperbaiki tanpa perlu menghamba dan mengapresiasi kosong untuk suara dari pemerintah.
Dari Ganjar tentu akan pro 100 persen dengan pemerintah, sedangkan Anies akan menjadi 100 persen bersebrangan dengan pemerintah. Maka Prabowo menjadi pilihan tengah untuk bisa mengikuti rakyat dimana harus berpihak.
Anies Baswedan
Anies Baswedan merupakan tokoh yang menjadi buah bibir pemberitaan dan media sosial setelah deklarasi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dari Nasdem oleh Surya Paloh.
Terkenal sebagai antitesa Joko Widodo, tentu Anies mendapatkan golongan dimana rakyat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah.
Baik dari segi program maupun beberapa masalah internal yang menggerus kepercayaan rakyat, mulai dari korupsi, kolusi hingga flexing.
Namun Anies dikenal juga sebagai poros yang dianggap terlalu kanan. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik sendiri jika dilihat masih banyak rakyat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah.
Anies Baswedan dikhawatirkan akan menggangu program yang belum selesai jika ia menjadi Presiden. Sebab, salah satu cara tersebut dinilai efektif jika untuk menunjukkan kurangnya kinerja pemerintah sebelumnya.
Di sisi lain, berbagai program pemerintah tersebut sudah memakan anggaran negara dengan jumlah besar. Seperti pembayaran berbagai hutang Indonesia seperti Kereta Cepat Bandung bahkan Ibukota Baru Indonesia, IKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H