Mohon tunggu...
Fufu Syaifudin
Fufu Syaifudin Mohon Tunggu... Guru - Pengajar/Warga Biasa

penimba ilmu dan pengajar disebuah sekolah di lereng gunung salak

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Bogor Mengaduk Waktu" (Dua Zaman, Satu Kota : Bogor Dalam Jalinan Sejarah dan Fiksi)

10 September 2024   09:08 Diperbarui: 22 September 2024   23:09 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel "Bogor Mengaduk Waktu" karya Avia Maulidina | Sumber: gramedia.com

Persahabatan mereka menembus batas-batas etnis dan melawan norma segregasi yang umum berlaku di bawah pemerintahan kolonial. Di bagian ini, penulis seakan ingin menunjukkan bahwa kolonialisme adalah urusan orang dewasa, sementara bagi anak-anak, persahabatan dan kemanusiaan lebih penting daripada perbedaan ras atau status sosial. Anak-anak mampu melampaui aturan yang mengkotak-kotakan manusia dan menunjukkan bahwa pada dasarnya hubungan antar manusia lebih sederhana dan tulus, tanpa terbebani oleh strata atau prasangka sosial yang kompleks.

Gedung Balaikota dan Orang-orang Eropa di societiet, buitenzorg (1926)  | Sumber: Leiden University Libraries – Digital Collections
Gedung Balaikota dan Orang-orang Eropa di societiet, buitenzorg (1926)  | Sumber: Leiden University Libraries – Digital Collections

"Bogor Mengaduk Waktu" karya Avia Maulidia bukan hanya sekadar novel petualangan yang seru, tetapi juga sebuah karya yang akan membangkitkan kecintaan kita terhadap Kota Bogor. 

Dengan alur yang membawa pembaca melintasi dua masa yang berbeda, novel ini memperkenalkan Bogor dalam nuansa kolonial dan modern secara bersamaan, menjadikan kota ini lebih dari sekadar latar cerita. 

Elemen sejarah dan budaya yang disisipkan dengan cukup baik mampu membuat kita melihat Bogor dari sudut pandang baru, sebuah kota yang penuh dengan cerita dan kenangan.

Saya merekomendasikan buku ini juga untuk para pelajar, karena novel ini bukan sekadar cerita fiksi. Ia membuka pintu untuk mengenal sejarah dan budaya Bogor dengan cara yang menyenangkan.

Buku ini memberikan pemahaman bahwa sejarah adalah bagian dari identitas kita sebagai warga kota Bogor. Membaca "Bogor Mengaduk Waktu" bisa menjadi awal yang menarik untuk mencintai kota ini dan memahami warisan yang ada di sekitar kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun