"Memangnya ada ya?"
"Ada,"
Saya berfikir lagi. Sepertinya sejauh ini saya tidak pernah dengar bus berbunyi telolet.
"Kenapa busnya bunyi telolet?" saya makin penasaran.
Anak-anak itu saling pandang. Tampaknya mereka juga tidak mengerti kenapa. Mereka lantas berlari menyebar meninggalkan saya ketika sebuah bus besar lewat. Hanya tinggal seorang anak yang bersedia menjawab saya. itupun dengan ekspresi yang asal tebak.
"Ya...ya... ya biar safety mbak,"
"Hahh?? apa hubungannya?" saya tetap tidak dong.Â
"Ya kan, kalau ada klaksonnya jadi safety," jawab si bocah lagi. saya makin mengerutkan kening. Ahh, jawaban si bocah tidak memuaskan.
Teman-teman anak ini saya lihat mendekat ke jalan raya, lantas kembali mengacungkan jempol pada bus besar yang lewat. Tapi kemudian mereka nampak kecewa saat bus itu melenggang begitu saja. Mereka pun kembali menghampiri saya.
"Hla terus, Ini kalian vidio bus gitu?" saya masih mencoba memahami yang terjadi.
"Iya," jawab mereka kompak.