Mohon tunggu...
Fuadilla Rahmah
Fuadilla Rahmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jadikanlah hidupmu bermanfaat bagi orang lain

Menjadi bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perennialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

20 Mei 2020   17:09 Diperbarui: 20 Mei 2020   17:09 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat realisme dalam dunia pe didikan lahir pada abad ke 20, aliran ini lahir dari  suatu reaksi dari pendidikan progresif,aliran pennerialisme menentang  pandanga progresisivisme yaitu tentang menciptakan suatu hal yang baru dan perubahan, perennialisem memandang situasi  dunia saat ini penuh dengan kekacauan serta ketidakpastian terutama dalam bidang moral, intelektual  dan sosiokultural. 

Aliran perennialisme menyarankan untuk kembali  nilai-nilai luhur atau prinsip umum yang telah ada sebelumnnya yang ada pada zaman kuno dan pertengahan. Pandangan perennialise memandang  pendidikan sebagai suatu jalan kembali atau jalan yang mengubah keadaan manusia seperti keadaan yang ideal.


Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Perennialisme

Robert  Maynard Hutchins

Maynard adalah tokoh filsafat yang lahir pada 17 januari 1899 maynard merupakan orang amerika, diusianya yang ke 30 tahun dia dinobatkan menjadi presiden termuda di universitas Chicago. 

Menurutnya pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan jadi tujuan pendidikan harus menggunakan kekuatan pikiran, karna menurut maynard pendidikan yang ideal yaitu pendidikan yang menggunakan daya intelektual dari diri mnusia itu sendiri. Dan cara menggembangkan intelktual manusia dengan membaca ilmu pengetahuan dan pendidikan harus bersifat universal.

Ortimer Adler

Adler lahir di amerika 28 desember 1902, dan wafat pada 28 juni 2001. Menurutnya pendidikan itu sebuah proses manusia yang dipengaruhi oleh kebiasaan, dan kebiasaan itu di sempurnakan dengan kebiasaan baik yang di ajarkan dalam pendidikan. 

Kebiasaan baik tersebut nantinya dapat membatudirinya sendiri dan mampu membantu orang lain. Pendidikan itu sendiri adalah proses untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh manusia.

Sekian materi filsafat kali ini semoga bermanfaat.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun