Dalam amanatnya, Gubernur Sumbar menekankan kerja sama dan sinergi yang solid serta bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Selain itu juga menyampaikan tentang bantuan yang selanjutnya akan terus diberikan kepada masyarakat Aceh.
Dari Walikota Padang, juga menyampaikan, bahwa warga Aceh di Kota Padang cukup banyak. Mereka rata-rata sebagai pedagang dan ikut berkontribusi dalam menggerakan ekonomi Kota Padang.
Tidak lupa pula disampaikan, jumlah bantuan uang dan logistic lainnya. Termasuk bantuan speed boat berjumlah 10 unit.Â
Nantinya digunakan sebagai transportasi laut menuju titik-titik lokasi lainnya di pesisir Aceh, mengingat jalur darat masih sulit ditembus.
Selesai sambutan, dilakukan seremoni penyematan rompi kepada relawan. Dalam hal ini, 2 orang perwakilan dari Mapala Unand ditunjuk ke depan. Setelah itu upacara selesai dan dibubarkan. Ada sekitar 1 jam lebih upacara dilakukan.
Acara pelepasan keberangkatan relawan RKP ini banyak disaksikan masyarakat sekitar. Tidak lupa pula dari keluarga para relawan, sanak famili, dan teman-teman. Termasuk liputan dari berbagai media cetak maupun elektronik.
Selesai upacara dan sholat jumat, prepare masih terus dilakukan. Sejumlah bantuan logistic masih terus dimuat ke kapal KRI Teluk Peleng 535. Pakaian bekas layak pakai yang dimuat dalam karung dimasukkan ke dalam lambung kapal.
Sekedar untuk diketahui, kapal KRI Teluk Peleng ini adalah kapal eks Jerman Timur. Kemudian di beli oleh pemerintah pada tahun 1993 yang masa itu di era pemerintahan Soeharto. Kapal tersebut kemudian digunakan untuk kelengkapan Angkatan Laut RI.
Kapal ini sebagai armada pendarat bagi pasukan marinir dan pemasok logistic. Berbobot 1900 ton. Memiliki ukuran dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai dengan 2 mesin diesel, 2 shaft yang sanggup mendorong kapal dengan kecepatan 18 knot.