Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Hobi, Aku Diberi Hadiah oleh Ibu

3 Januari 2018   21:15 Diperbarui: 3 Januari 2018   21:48 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit gunung Padang (Bukit Siti Nurbaya) sebagai lokasi favorit memancing (sumber; bernas.id)

Orang menyebutnya masa-masa puber. Masa remaja juga penuh gejolak diri dan tantangan. Para orangtua pasti sedikit mencemaskan anak-anaknya terutama yang memiliki anak laki-laki.

Memasuki masa SMA, saya sudah mengenal dunia alam bebas yakni hiking, kemping, dan mendaki gunung.

Hobi yang boleh dikatakan olahraga ekstrim ini ternyata bisa "melambungkan" nama saya untuk ukuran anak-anak remaja pada masa itu.

Maklum pengenalan jati diri pada masa-masa itu fenomenal bagi remaja. Ingin dikenal dan dibanggakan!

Saya pun ikut bergabung bersama teman-teman sekolah ke dalam Siswa Pencinta Alam (Sispala) SMA Negeri 4 Padang. Masih ingat, saat itu pelantikan angkatan pertama di Sispala kami.

Sebelum ikut bergabung saya telah pernah mendaki gunung. Pertama kali mendaki tahun 1991 ke Gunung Singgalang. Pergi ikut rombongan yang sudah senior-senior yang saya kenal dari pergaulan.

Disinilah saya mulai "cinta berat' dengan hobi ini. Disini pula saya tahu akan pentingnya perlengkapan dan peralatan memadai. Selain itu kekompakan dan kerja sama tim juga yang utama dan dipelihara.

Lantas saya mulai manabung sedikit-sedikit guna melengkapi kebutuhan dasar sebagai penggiat di alam bebas yakni perlengkapan dan peralatan. Misal, tas carrier, alat masak, mantel hujan, celana dan baju lapangan, sepatu mendaki gunung, sleeping bed, kompas, tali temali (tali webbing), dan sebagainya.

Ibu pun menyadari bahwa anaknya sudah meningkat dalam masa perkembangan anaknya yang sudah remaja. Pada kenyataannya seorang ibu sudah pasti mencemaskan anaknya kalau-kalau nanti tersesat di hutan gunung.

Karena pada saat itu pernah kejadian pendaki gunung yang hilang di Gunung Singgalang dan juga di Gunung Marapi. Namun faktor hilangnya pendaki tersebut adalah faktor tidak mengetahui teknik dan dasar-dasar sebagai pencinta alam.

Pelan namun pasti saya baru bisa membeli perlengkapan memasak beserta kompornya. Harganya lumayan mahal juga untuk ukuran anak remaja. Sementara perlengkapan lainnya masih meminjam sama teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun