Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumatera Barat dalam Membangun Budaya Sadar Bencana Lewat Peran Radio

6 Juli 2017   01:51 Diperbarui: 7 Juli 2017   05:31 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radio RRI Padang berperan aktif dalam membangun budaya sadar bencana serta update berita pasca bencana [sumber; www.prosaturripadang.wordpress.com]

Monumen Gempa 30 September 2009 di Kota Padang. Setiap tahun Pemko Padang memperingati tragedi gempa G-30-S 2009 [sumber; www.rri.co.id]
Monumen Gempa 30 September 2009 di Kota Padang. Setiap tahun Pemko Padang memperingati tragedi gempa G-30-S 2009 [sumber; www.rri.co.id]
 Setelah gempa reda, maka warga Kota Padang tumpah ke jalan raya dan "eksodus" menuju arah Timur Kota Padang yang lebih tinggi, mengingat Kota Padang terletak di pinggir pantai sebelah Barat Sumatera. 

 Dan tak lama berselang BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Sumatera Barat sempat mengeluarkan Early Warning Tsunami (peringatan dini tsunami) melalui mobil patroli dan ORARI. 

 Warga Kota Padang saat itu memang dibuat panik. Hal ini secara manusiawi memang wajar. Kemacetan luar biasa di beberapa titik Kota Padang tidak dapat dihindari. 

 Tak lama berselangkira-kira 1 jam kemudian, Radio RRI mulai mengudara. Serta merta pihak pemerintah mencabut kembali peringatan tsunami sekaligus mengeluarkan himbauan kepada warga agar tidak terlalu panik dan tetap mengikuti instruksi dari pemerintah. 

 Gempa G-30-S 2009  itu terjadi di dalam laut dari Barat Daya Kota Padang dan dekat ke daratan. Gempa itu merupakan sumber titik yang baru, bukan dari lokasi pengulangan lama. 

 Artinya telah terjadi zona subduksi (tumbukkan) yang baru akibat sesar aktif dari Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke lempeng Eurasia. Lalu ter-subduksi lagi dengan patahan di Sumatera (patahan semangko). 

Sehingga goyangan begitu hebat dan dirasakan sampai ke negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan oleh BMKG Sumbar yang disiarkan lewat Radio RRI. 

Sebelumnya tahun 2007 silam, Sumatera Barat juga pernah dilanda gempa bumi hebat. Saat menjelang memasuki bulan Ramadhan dan satu hari memasuki bulan Ramadhan. Tetapi kerusakkan bangunan dan korban jiwa tidak separah dari gempa G-30-S 2009. Tercatat korban jiwa akibat Gempa G-30-S 2009 di Sumatera Barat sekitar - / +1100 jiwa (sumber; BPBD Sumbar). 

Kampus STBA - ABA Prayoga Padang yang terdiri 3 lantai, ambruk dan menimpa beberapa mobil di bawahnya. [dok. pribadi]
Kampus STBA - ABA Prayoga Padang yang terdiri 3 lantai, ambruk dan menimpa beberapa mobil di bawahnya. [dok. pribadi]
Penulis sempat mencatat hasil dialog interaktif  ketika itu dari Radio RRI pasca Gempa G-30-S 2009 yang dirangkum dari beberapa sumber seperti dari Universitas Andalas, Kepala BPBD Sumbar, Kogami, dan LIPI, serta sedikit tambahan pengalaman penulis yang pernah bertugas jadi relawan di Aceh pasca gempa dan tsunami (Januari 2005). 

Beberapa cara/ langkah persiapan dalam Mitigasi Bencana Alam dari gempa dan tsunami adalah sebagai berikut : 

I ) Pra-Bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun