Mohon tunggu...
Fri Yanti
Fri Yanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pengajar

suka hujan, kopi, sejarah, dan buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Kekerasan terhadap Anak, Kapankah Berakhir?

27 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 28 Januari 2024   20:53 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Freepik

Penanggulangan kekerasan terhadap anak sebaiknya dimulai terlebih dahulu  dari rumah . Rumah mestinya menjadi tempat yang aman bagi anak sebab salah satu fungsi lembaga keluarga adalah memberikan perlindungan.

Kalau rumah saja menjadi momok yang menakutkan, kemana lagi anak-anak itu mencari perlindungan? 

Anak-anak kecil itu mestinya mendapat tempat berlindung yang aman. Tempat dimana dia bisa  tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dalam hal ini perlu kesadaran bagi para orang tua. Orang tua tidak seharusnya melampiaskan kemarahan pada anak-anak. Seberapa besar kemarahan kita pada pasangan, sebaiknya jangan melampiaskan pada anak-anak.

Hal itu dapat menimbulkan trauma. Anak-anak yang sering mengalami kekerasan fisik bukan tidak mungkin akan menjadi pelaku kekerasan ketika mereka dewasa kelak, 

Aksi-aksi kejahatan berat, kebanyakan disebabkan oleh masa kecil yang kelam. Ini seperti lingkaran setan.  Anak-anak yang trauma, tumbuh dewasa dengan setumpuk luka, lalu melampiaskan dendam masa lalunya pada orang-orang yang tidak bersalah. Begitu seterusnya. 

Oleh karena itu, lembaga keluarga mesti dibenahi terlebih dahulu. Masyarakat juga berperan penting dalam penanggulangan kekerasan terhadap anak. Jangan sungkan untuk melaporkan pada pihak yang  berwenang bila terjadi kasus kekerasan terhadap anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun