Memang ada orang-orang yang diberkahi kemampuan multitasking yang bisa mengerjakan dua atau tiga pekerjaan sekaligus. Lha, bagaimana dengan orang-orang yang nggak bisa fokus kalau mengerjakan dua atau tiga pekerjaan?
Caranya adalah dengan memberikan waktu kosong untuk membuat kebiasaan yang baru. Tetapi sebaiknnya untuk memulai kebiasaan yan baru, kita harus fokus supaya lebih produktif.
Menerapkan ‘Aturan Dua Menit’
James Clear menyarankan untuk membuat aturan dua menit bagi kebiasaan baru agar tidak terkesan ‘memberatkan’ dan bisa dilaksanakan dengan mudah.  Dua menit saja bagi sebuah kebiasaan baru tetapi dilakukan secara teratur.
Push-up satu kali lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali. Satu menit berlatih gitar lebih baik daripada tidak sama sekali. Satu menit membaca lebih baik daripada tidak mengambil buku sama sekali. Lebih baik melakukan lebih sedikit ketimbang tidak melakukannya sama sekali. (Atomic Habits hal 187)
Membuat Alat Pemantau Kebiasaan
Agar sebuah kebiasaan dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu menggunakan alat pemantau kebiasaan. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa sering kita melakukan kebiasaan tersebut.
Alatnya cukup sederhana saja. Misalnya menggunakan kalender dengan cara menyilang hari-hari dimana kita melaksanakan suatu aktivitas baru. Kalender tersebut bisa menjadi semacam rekam jejak untuk  kebiasaan kita.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari alat pemantau kebiasaan ini.
Pertama, sebagai pengingat untuk melakukan aktivitas itu lagi.
Kedua, sebagai motivasi untuk dapat lebih maju