"Dalam penjelesan via telepon itu, saya mengusulkan agar kita segera ketemu. Bang Syarif merespon dan memintaku untuk ketemu di Warung Aceh Poltangan, Jaksel pada sore hari".
Lanjutnya, Fritz Alor Boy, Syarif, dan Salahuddin (alm) bersepakat berkumpul kembali di Warung Aceh Poltangan, Jaksel guna membuat organisasi pedagang baru. Â Pada sore hari, kami (Saya, Bang Syarif, Bang Salahuddin izin tidak bisa hadir; hadir juga, Bang Rafly dan pemilik Warung Aceh) kembali berkumpul (pertemuan pertama) di Warung Aceh, Poltangan untuk berdiskusi terkait kelanjutnya. Muncullah ide-ku, SPPN (Serikat Pedagang Pondasi NasDem":
Pertemuan kedua, Abang Syarif mengajak Pak Sulaeman Hasan (PM), kita (Saya, Bang Syarif, Bang Salahuddin, Bang PM guna membahas rencana yang disusun diwaktu pertemuan pertama itu. Dimomen ini, kita membahas tentang tim dan segala administrasi yang dibutuhkan. Selanjutnya, keesokan harinya, Saya, Fritz langsung menyusun AD/ART/Administrasi/desain logo dan sebagainya.
Pertemuan ketiga, Bang Syarif mengajak, Abang Lee Putera untuk bergabung dalam tim. Kami (saya, Bang Syarif, Kaka Salahuddin, PM, Lee Putera) mengadakan rapat di Warung Aceh, Poltangan untuk mendiskusikan Calon Ketua.
Dalam perjalanannya, di terjadi perdebatan pendapat terkait nama "ada yang mepertahankan SPPN, ada pula yang meminta agar diganti menjadi SEDAPRI)
Pertemuan keempat, Kami kembali mengajak Abang Jufry Lumintang untuk masuk dalam barisan pendiri. Disaat itu, kami bertemu kembali di Warung Aceh Poltangan, disitulah kami menyusun rencana deklarasi pertama SEDAPRI. Kami bersepakat agar pada tanggal 29 Oktober 2020, kita segera deklarasi. Selain rencana deklarasi itu, kami juga menyusun peserta yang hadir yaitu dari pelaku pedagang pasar, pelaku UMKM, pelaku Transportasi, peternakan, dan pengurus Pondasi 1.
Deklarasi Pertama, pada tanggal 29 Oktober 2020, SPPN resmi dideklarasikan di Warung Aceh, Simatupang, Jaksel. Peserta yang hadir, kurang lebih 25 orang, yang terdiri dari perwakilan pedagang pasar, perwakilan transportasi, peternakan, pelaku UMKM, pedagang, Dewan Pakar Partai NasDem (Kaka Pietra Paloh, Kaka Yus Suherman), Pengurus Pondasi 1 (Ketua Umum, Kaka Jufry Lumintang, Sekjen dan Bendaharanya). Saat itu, moderator adalah Fritz (sekretaris Pendiri SPPN) dan pemimpin acara adalah Ketua Pelaksanan Pendiri SPPN (Syarifuddin Ali) dan seluruh panitia lainnya yaitu Kaka Salahuddin, Kaka Lee Putera dan Kaka PM. Â Sebelum deklarasi, terjadi perdebatan nama SPPN, "ada yang mengatakan, SPPN harus diganti dengan SPN dan lainnya. Akhirnya, forum memutuskan SPPN diganti menjadi SPN artinya Serikat Pedagang NasDem.
Selanjutnya, pengusulan Ketua umum SPN. Saat itu, rapat yang dipimpin oleh Bang Syarif dan bersama tim panitia mengusulkan Ketua Umum adalah Kaka Jufry Lumintang. Peserta forum setuju, Jufry ditunjuk aklamasi menjadi Ketua Umum. Lebih Lanjut, Kaka Syarif ditunjuk menjadi Waketum, Fritz ditunjuk menjadi Sekjen, dan kaka Salahuddin jadi Wasekjen. Gunanya untuk bersama -- sama dengan Ketum mengurusi seluruh berkas administrasi yang akan diajukan ke Partai NasDem. Disaat itu, Kaka Jufry diminta mengundurkan diri dari Ketua Umum Pondasi 1. Ia pun bersediah dan langsung mengundurkan diri dari Pondasi 1. Bang Pietra Paloh pun diminta untuk menjadi Ketua Pembina SPN.
 Proses Demi Proses Selalu Gagal
Berbagai macam langka dilakukan oleh Fritz, Syarif, Salahuddin, Jufry, Bang Pietra untuk mendaftarkan SPN di Partai NasDem namun selalu gagal. Ada saja, berbagai alasan atau masalah yang disinggungkan dengan SPN itu. Dalam perjalanannya Salahuddin meninggal dunia karena terkena Covid-19, B Syarif pun terkena Covid-19 sehingga kita berhenti sementara selama 1 bulan. Setelah bang Syarif sembuh dari Covid, kita kembali bergerak.