3. Edukasi tentang Media Sosial
Penting bagi orang tua untuk mengedukasi anak tentang risiko dan manfaat media sosial. Anak-anak harus memahami bahwa media sosial bukanlah segalanya dan bahwa kebahagiaan sejati tidak diukur dari jumlah pengikut atau like.
4. Perhatikan Tanda-Tanda Stres dan Kecemasan
Orang tua harus peka terhadap tanda-tanda stres atau kecemasan pada anak. Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, mungkin sudah saatnya untuk mengurangi eksposur mereka di media sosial.
5. Fokus pada Pengalaman Nyata
Alih-alih menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menciptakan konten, orang tua sebaiknya fokus pada pengalaman nyata yang dapat dinikmati bersama anak. Kegiatan di dunia nyata seperti bermain, belajar, dan berinteraksi dengan teman sebaya sangat penting untuk perkembangan psikologis anak.
Kesimpulan
Menjadikan anak sebagai konten demi popularitas memang bisa memberikan keuntungan jangka pendek, namun risiko psikologis jangka panjang tidak bisa diabaikan. Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan anak mereka. Dengan batasan yang jelas, edukasi yang tepat, dan fokus pada pengalaman nyata, orang tua bisa membantu anak tumbuh dengan sehat dan bahagia di era digital ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H