Mohon tunggu...
Fris Ezrananda Pradana
Fris Ezrananda Pradana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memulai dengan hati

"Setiap Kata Memiliki Makna"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelayanan Gereja Ini Dibutuhkan ketika Mengalami "Stres" atau Bahkan "Depresi"

11 November 2021   14:00 Diperbarui: 11 November 2021   14:06 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam hidup ini perlu disadari bahwa tidak selalu proses kehidupan manusia itu sempurna. Bahkan beberapa orang mengalami kesusahan-kesusahan hidup. 

Memang kalau ingin dikatakan, perlu yang namanya hidup tanpa beban, atau hidup tanpa suatu persoalan. Namun, pada kenyataannya jelas tidak begitu karna namanya hidup butuh keseimbangan baik itu antara senang dan sedih, tertawa dan menangis, bahagia dan terluka, bahkan tenang dan gelisah. 

Yang perlu diingat adalah semuanya ini alamiah dan normal, yang tidak normal adalah ketika hidup ini lebih berat kepada sisi negatifnya, baik itu dari pikiran yang buruk, kesedihan, tangisan, kegelisahan, kekecewaan atau bahkan hidup dalam keterlukaan. Hal ini akan menimbulkan stress atau bahkan depressi apa yang dibutuhkan ketika hal ini sudah tidak dapat ditangani sendiri?

Sadari Hal Ini!

Hidup manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu dari kebutuhan dasar maupun kompleks. Dengan kata lain, seseorang akan mengalami tekanan atau stress sehingga "keadaan jiwa merasa terganggu" bila kebutuhan atau harapannya tidak dapat dipenuhi. Ada 5 kebutuhan berdasarkan teori Maslow tentang hirarki kebutuhan atau "Needs Hierarchy" yaitu,

1. Kebutuhan Fisik

Hal ini berbicara tentang kebutuhan dasar atau primer manusia untuk bertahan hidup seperti sandang, pangan, papan. 

2. Kebutuhan Keamanan

Hal ini berbicara tentang "rasa aman" baik itu dalam suatu pekerjaan yang berhubung dengan gaji, tunjangan kerja, ruang lingkup yang baik tentunya. Inilah rasa aman dalam kehidupan .

3.  Kebutuhan Sosial

Hal ini mencakup hubungan antar sesama, manusia bergaul dengan masyarakat yang didalamnya termasuk interaksi, berkomunikasi dan saling menyapa, menanyakan kabar dan sebagainya. kemudian adanya kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, serta rasa diterima.

4. Kebutuhan Penghargaan

Berasal dari kebutuhan akan diri sendiri dalam suatu cara tertentu untuk sebuah penghargaan, pencapaian yang baik serta kekuasaan, kebebasan maupun prestasi.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Ini adalah kebutuhan manusia yang paling tinggi untuk memiliki suatu karya dalam hidup atau prestasi yang dimana hal ini merupakan perwujudan diri (self Actualization) yang meliputi kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang nyata dalam hidup.

Pentingnya Pelayanan Pastoral Care (Pendampingan Pastoral)

Hal ini yang dinanti sebagai jawaban dari judul tulisan ini. Melihat berbagai kebutuhan manusia itu berbagi macam, maka tentu pula tidak semua hal itu dapat dipenuhi manusia, karena hal mendasar. 

Bisa karna keterbatasan ruang gerak, baik itu karna persoalan global, seperti pandemi. Kemudian bisa juga karna keterbatasan yang lainnya adalah ekonomi yang sebenarnya hal ini bisa juga berupa turunan dari keterbatasan gerak dari persoalan yang dihadapi dunia ini. 

Maka tidak heran bila mengalami keadaan yang membuat jiwa merasa terganggu, karna banyak faktor salah satunya seperti yang diterangkan diatas. 

Ketidakmampuan dapat juga mempengaruhi seseorang sehingga mengalami "Stress" atau bahkan depresi. Dalam hal ini, berbicara kebutuhan-kebutuhan sesuai teori Maslow diatas membuat suatu batasan bahwa manusia hanya berpegang kepada kebutuhan yang sebetulnya tidak kekal didunia ini. 

Sekarang mengapa "pelayanan pendampingan secara pastoral atau pastoral care ini" menjadi jawaban dalam menghadapi "Stress" ? jawabannya adalah bukan berarti bahwa manusia tidak membutuhkan kebutuhan psikis-psikologis yang dimana merupakan kebutuhan manusia menurut kepentingannya baik dari kebutuhan dasar hingga kompleks. 

Manusia membutuhkan juga yang namanya "Kebutuhan Spiritual", sehingga disinilah mengapa penting pendampingan pastoral karna mampu memberikan realita. 

Apa sejarahnya? Singkatnya dalam Alkitab, Perjanjian Baru dalam Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 

Hal ini dialami oleh Yesus ketika mengalami pencobaan, yang dimana tetap bahwa menunjukkan bahwa manusia itu perlu Tuhan. Bisa diselaraskan dengan masa kini dimana masalah sebagian manusia berasal dari luar, bisa bicara tentang dunia ini. Namun, kalimat akhir yang Tuhan Yesus sampaikan menunjukkan manusia adalah mahluk ciptaan yang membutuhkan Tuhan. 

Jelas, manusia yang mengalami persoalan kemudian tidak mengandalkan Tuhan adalah manusia yang sombong, begitu pula manusia yang menghadapi masalah butuh Tuhan, sebagai yang utama dan dasar dalam pemahaman barulah tindakan yang diselaraskan dengan Moral yang baik itulah pelayanan pendampingan pastoral (pastoral care).  

Apa dasarnya? Dasar dari pelayanan pendampingan pastoral (pastoral care) adalah adanya integrasi antara psikologis maupun teologis yang memiliki keunikan dalam prakteknya disebut konseling. 

Hal inilah yang membedakan konseling sekuler dengan konseling Kristen. Singkatnya, pastoral care memiliki hubungan dengan pastoral konseling dimana teologi menentukan dasar sedangkan psikologi sebagai sumbangan ilmu dan ilmu-ilmu lainya. 

Melihat keadaan manusia yang kapan saja mudah mengalami "Stress" atau bahkan "Depressi", membuktikan manusia tidak bisa bergantung atau menolong pada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan orang lain atau kelompok yang cakap menolong melakukan konseling, khususnya pelayanan ini. Berikut peran penting pelayanan pastoral care bagi mereka yang mengalami yaitu:

1. Penyembuhan "healing" - Menuntun kondisi mental dan spiritual yang awalnya buruk menjadi baik seperti semula.

2. Penopangan "sustaining" - Mendorong dan mendukung ketika menghadapi masalah, keluar dari masalah bisa menuju tindakan salah. 

3. Penuntunan "guiding" - Bantuan dengan memberikan alternatif sebagai pilihan, maupun keputusan yang penting dirinya.

4. Rekonsiliasi "reconciling" - Mendamaikan hubungan terputus baik dengan sesama maupun dengan Allah sehingga harmonis kembali.

5. Mengasuh "nurturing" - Pemberdayaan sebagai pengembangan diri dalam perjalanan hidup baik suka maupun duka.

Kesimpulan

Setiap orang bisa saja mengalami yang namanya "stress" atau tekanan bahkan hingga kepada tahap mengalami "depressi". Terkhusus orang Kristen sejatinya sebagai manusia pasti pernah dan akan mengalami ini, maka penting diingat bahwa kehidupan ini sejatinya tidak hanya bicara kebutuhan saja, tetapi spiritual keadaan emosional (perasaan), jiwa yang tenang semua ada ditangan pencipta, Tuhan. 

Jika hal ini dipahami bahwa, Jasmani dan Rohani itu saling keterkaitan maka ketika mengalami persoalan bukan hanya tentang stress atau depresi saja, tapi banyak hal yang lain maka pelayanan pastoral care adalah penting. Jelas harus adanya keseimbangan dalam kebutuhan psikis-psikologi maupun kebutuhan spiritual. Dan ini merupakan suatu peran penting gereja dalam pengadaan pelayanan ini lebih khusus dimasa kini.

Referensi

Clebs, William A. dan Jaekle, Charles R. Pastoral in Historical Perspektif. Jason Aronson, Inc., Reviced ed. edition, 1994.

Sloane, Arthur A.  Personnel: Managing Human Resources. Englewood Cliffs, USA: Prentice Hall, 1983.

Gunawan, Widodo. Pastoral Konseling: Deskripsi Umum Dalam Teori Dan Praktik. Jurnal STT Abdiel, April 2018.

Gunawan, Agung. Konseling Pastoral, Mengapa Takut?. Jurnal Theologia Aletheia, Maret 2002.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun