Mohon tunggu...
FreddyIlhamsyah PA
FreddyIlhamsyah PA Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan staf humas bidang media PT Pertamina EP Asset I Pangkalan Susu Field era tahun 1999-2009

Mantan wartawan harian Bukit Barisan Medan penugasan di Dept. Pertambangan & Energi, Dept. Hankam, Dept. Perhubungan, Dept. Pekerjaan Umum, Dept. Perindustri era tahun 1980-an dan mantan staf Humas PT Pertamina EP Pangkalansusu era tahun 1999-2009.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Terjadi Blow Out Saat Mengebor Sumur Migas?

18 Oktober 2016   10:44 Diperbarui: 18 Oktober 2016   10:59 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Seperti diketahui bahwa BBM merupakan kebutuhan pokok yang teramat penting dalam mendampingi kegiatan hidup dan kehidupan manusia dimanapun mereka berada. Kenapa ? Jangankan BBM menghilang dari pasaran, harganya naik sedikit saja semua ribut dan protes sana protes sini. Padahal kegiatan untuk menggali sumber daya alam yang namanya minyak dan gas bumi adalah merupakan suatu pekerjaan yang berisiko tinggi, rawan kecelakaan, padat modal dan penggelolaannya juga memerlukan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi).

Oleh sebab itu pihak Pertamina tidak henti-hentinya berupaya untuk memperbaiki sistem dan prosedur operasi agar tercapai suatu perencanaan yang baik dan matang dengan dukungan sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas serta professional dalam menangani bidangnya masing-masing. Akan tetapi yang namanya manusia, pasti ada kekurangan dan kelemahannya walaupun orang yang menangani pekerjaan pengeboran sumur minyak dan gas telah dibekali berbagai disiplin ilmu. Namun mereka terkadang tidak luput dari intaian kecelakaan kerja yang senantiasa membayangi kegiatan mereka ketika melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam tersebut. Silap sedikit, blow-out terjadi dan syukur kalau tidak ada korban jiwa.

Terkait dengan itu penulis kembali mengingatkan agar para insan permigasan untuk siap melawan lupa dengan beberapa contoh kasus blow out yang sudah terjadi agar tidak terulang lagi dikemudian hari karena menurut Ridwan Nyak Baek semasa dia menjabat sebagai GM Pertamina DOH NAD-Sumbagut pernah meluncurkan Formula 5-as alias lima etos kerja, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tangkas,Kerja Warasdan Kerja Ikhlas. “Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan atau paling tidak mempertahankan produksi migas,” kata Ridwan ketika itu.

Caranya bila cadangan migas baru sulit ditemukan maka kita harus berupaya keras untuk merenovasi atau meng-KUPL-kan (Kerja Ulang Pindah Lapisan) sumur-sumur tua yang banyak bertebaran di Aceh Tamiang dan Langkat yang potensinya masih menjanjikan suatu harapan. Oleh sebab itu kejelian pihak terkait sangat diharapkan.

Namun kerja keras saja, masih menurut Ridwan, belum tentu punya arti seperti yang diharapkan bila hasilnya amburadul (contoh terjadi blow out, minyak dan gas banyak tapi terbuang percuma, pen).

Oleh karena itu, lanjut Ridwan, kerja keras harus diramu dengan kerja cerdas, kerja tangkas, kerja waras yang beretika dan kerja ikhlas agar kerja keras itu membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Kerja keras, Kerja Cerdas, Kerja Tangkas, Kerja Waras dan Kerja Ikhlas juga belum tentu bisa berjalan mulus bila tidak ada kekompakan dalam melaksakan suatu pekerjaan, yang satu ke kiri dan yang satunya lagi ke kanan saling tarik menarik hingga membuyarkan Formula 5-as.

Kekompakan itu sangat diharapkan untuk membuahkan hasilkan bagaikan nikmatnya rujak yang terdiri dari irisan berbagai jenis buah-buahan, ada mangga, ada kedongdong, ada jambu, ada nanas, ada bengkuang dan ada mentimun yang dicampur bumbu hingga namanya berubah jadi rujak yang enak citarasanya.

Bila merujuk pada filosofi lima etos kerja itu dapat disimpulkan bahwa dalam merencanakan suatu program pekerjaan besar, harus dirembukkan bersama secara matang dari berbagai aspek sudut pandang untuk mengurangi risiko sehingga pada akhir dapat membuahkan hasil seperti yang telah direncanakan melalui Formula 5-as NRB.

Semoga tulisan yang sedang Anda baca saat ini (khususnya bagi insan perminyakan) ada manfaatnya untuk melawan lupa mengenai blow out dan cara mengatasinya dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun