Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Antara Dua Dimensi Bab 4

23 Juli 2024   01:16 Diperbarui: 23 Juli 2024   01:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bapak, Ibu aku tersesat di sana lagi."

"Maksudmu kamu balik lagi ke dimensi itu? Lalu kenapa lama sekali kamu di sana?" tanya bapaknya penasaran.

"Mas-mas yang biasanya menunjukan jalan keluar tiba-tiba menghilang. Aku malah ketemu Mbah Lastri di jalan dan dia yang menunjukan jalan keluar," tutur Putri.

"Mbah Lastri? Mbah Lastri kan kena stroke dan sekarang dirawat di ICU. Ngga mungkinlah dia keluar jalan sendirian malam-malam begini," ujar ibunya.

"Astaga, aku sampai lupa kalau Mbah Lastri sedang sakit, jadi siapa yang kutemui tadi? Masa Mbah Lastri jadi hantu, kan saat itu dia belum meninggal," kata Lastri.

"Ya sudah kamu istirahat aja,  besok masih kerja lagi lho," bapaknya mengingatkan.

******

Keesokan harinya ketika bersiap kerja, dari masjid terdengar pengumuman berita duka cita. Mbah Lastri sudah meninggal jam dua malam tadi di rumah sakit. Putri dan bapak ibunya saling berpandangan. Dengan suara bergetar Putri bertanya

"Waktu aku ketemu Mbah Lastri tadi malam, seharusnya dia belum meninggal. Tapi kan dia dirumah sakit?"

"Mungkin Mbah Lastri pengen pamitan sama kamu jadi dia sengaja nunggu kamu pulang. Kamu sebaiknya layat dulu aja sebelum masuk kerja," kata ibunya.

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun