Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kenapa Saya (Enggak Pakai WA dan) Pilih Pakai Telegram?

25 November 2022   23:21 Diperbarui: 25 November 2022   23:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman yang awalnya enjoy semua tanpa ada identitas sektarian, mendadak semua serasa melepas topeng dan menampakkan wujud aslinya.

Teman-teman saya yang jumlahnya ribuan, kemudian bergerak menyamping ke kubu satu dan dua. Hanya segelintir kecil yang masih bersama saya di titik tengah, manusia netral tanpa kubu.

Linimasa saya yang awalnya serba indah, lucu, dan seru, mendadak menjadi ajang perang Baratayudha yang tak kenal ampun.

Semuanya, baik kubu satu maupun dua, berfesbuk dengan satu hal yang sama: berteriak dalam bahasa masing-masing namun sama-sama ilogikal.

Saya mendadak bengong melongo mendapati kondisi ini. Inikah kenyataan sebenarnya yang ada di muka bumi ini?

Hari demi hari, saya bukannya menikmati fesbuk, yang adalah malah depresi karena fesbuk. Bukan karena fesbuknya sebenarnya, melainkan karena para penghuni fesbuknya.

Fesbuk isinya pertikaian yang sama-sama enggak jelas. Apapun itu, intinya semua ilogikal bagi saya.

Hingga saya bikin keputusan yang bikin hidup saya mulai nyaman: saya hapus semua pertemanan saya. Semua!

Ya, kini teman saya adalah nol jumlahnya. Sampai saya diprotes oleh banyak teman, "Kenapa permintaan pertemananku enggak kamu terima?"

Saya pastikan, saya berteman dengan semuanya, tanpa saya harus menerima pertemanan. Caranya adalah dengan dengan membukan pengaturan/setting publik pada posting tertentu saya untuk bisa dibaca dan dikomentari oleh sesiapa saja. Tanpa harus berteman terlebih dahulu.

Saya meng-open source-kan (sebagian) posting fesbuk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun