Membangun konten yang berbasiskan pada nilai kearifan lokal di setiap daerah, tentunya sangat berbeda. Meskipun cara dan penyajian konten kearifan lokal tersebut berbeda dan unik, namun tujuannya sama yakni, memperjuangkan kelima nilai atau prinsip hidup setiap suku bangsa.
Berdasarkan studi pustaka dan juga pengalaman pribadi, saya melihat dan juga merasakan animo atau perhatian yang besar dari masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam mengemas dan mengkompilasikan, pikiran mereka ke dalam berbagai publikasi digital, seperti; karya puisi, drama, cerpen, novel, esai, artikel, jurnal hingga konten-konten audiovisual seputar kearifan lokal budaya mereka.
Beragam publikasi tersebut, merupakan representasi atau perwakilan suara hati mereka, terhadap keberadaan budaya, dari mana mereka lahir, bertumbuh dan berproses menjadi pribadi-pribadi yang peduli pada pertumbuhan karakater hingga sumber daya manusia yang didasarkan pada kearifan lokal.
Karena bagaimanapun juga, kemajuan sumber daya manusia tidak akan pernah terlepas dari akar budayanya.
Untuk itu, sesuai dengan tema tulisan di atas, saya akan membahas kelima nilai penting di balik konten kearifan lokal provinsi Nusa Tenggara Timur di bawah ini:
1. Nilai Religi
2. Nilai Estetika
3. Nilai Gotong Royong
4. Nilai Moral