Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

SnapShot Jalanan Berlubang di Desa Haumeni, Bikomi Utara Perbatasan Indonesia dan Timor Leste

6 Mei 2023   22:08 Diperbarui: 6 Mei 2023   22:37 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Desa Haumeni di senja Hari | Foto Tafenpah.com

Tak menutup kemungkinan, terkadang banyak pengemudi yang mengalami kecelakan, karena kondisi jalan yang kurang layak.

Padahal, sesuai dengan PP No. 34 tahun 2006, status jalan terbagi menjadi 5 dan kewenangan pembenahannya juga berbeda-beda.

Misalnya; jalan nasional di bawah pusat (PUPR), sedangkan jalan di kabupaten dan desa menjadi menjadi tanggung jawab daerah (Sumber Kompasiana.com).

Potensi Wisata di Desa Haumeni

Indahnya Desa Haumeni di senja Hari | Foto Tafenpah.com
Indahnya Desa Haumeni di senja Hari | Foto Tafenpah.com

Dari segi industri pariwisata, sejatinya desa terpencil ini yang berbatasan langsung dari negara Timor Leste menyimpan sejuta pesona alam.

Pemandangan alam itu berupa daerah perbukitan, sabana, situs-situs sejarah (peninggalan zaman Belanda dan Portugal).

Namun, karena persoalan jalan dan kurangnya perhatian intens dari Pemda TTU, akibatnya potensi kekayaan alam dan budaya tersebut tidak dimaksimalkan dengan baik oleh warga.

Padahal, jika Pemda TTU serius membenahi infrastruktur jalan, niscaya perekonomian warga akan semakin meningkat.

Karena bagaimana pun juga, maju dan berkembangannya sebuah wilayah atau desa tertentu, tidak pernah terlepas dari kemajuan infrastrukturnya.

Mewakili warga desa Haumeni, penulis berharap Pemda TTU bisa melihat dan sekiranya memperbaiki kerusakan jalan tersebut, demi kenyamanan saat warga bepergian ke Ibukota Kabupaten Kefamenanu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun