Menikmati jalanan beraspal yang lumayan mulai rusak, alias berlubang entah di tengah jalan, ruas-ruas jalan sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat yang ada di Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Umumnya jalan utama yang ada di Jalan Trans Timor sangat mulus, mulai dari kota Kefamenanu hingga PLBN Napan.
Namun, perjuangan beratnya ketika masyarakat yang ada di Kecamatan Bikomi Utara ini, khususnya Desa Haumen mulai terasa dari Cabang Sainoni, Nak Ana, Faotsuba, turunan cabang Oeana, Sobat, Maneno, Faotbijael hingga Nun Abtai.
Perjuangan ini juga akan semakin menguji adrenalin pengemudi, ketika melanjutkan perjalanan menuju Desa Buk hingga Sono, Kecamatan Bikomi Tengah.
Terlepas dari persoalan ini, sejatinya Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) beberapa kali memperbaiki jalan utama menuju Desa Haumeni beberapa tahun yang lalu.
Tapi, sejujurnya jalanan tersebut tidaklah bertahan lama. Entah, karena kualitas pengerjaan aspal yang kurang maksimal oleh pengelola, atau karena faktor alam yang kurang mendukung.
Tapi, pada intinya jalanan beraspal itu biasanya pas musim hujan semakin rusak.
Kerusakan jalan biasanya terjadi pada saat musim hujan ataupun pada saat mobil dengan kapasitas bermutan berat melintasinya.
Akibatnya, warga di Desa Haumeni, Baas, Buk, dan Sono menemui kesulitan menuju kota Kefamenanu.Â
Walau demikian, tapi karena kondisi kebutuhan berupa bahan pokok makan maupun urusan administrasi lainnya, mau tidak mau warga harus berjuang melewati jalanan berlubang tersebut.
Tak menutup kemungkinan, terkadang banyak pengemudi yang mengalami kecelakan, karena kondisi jalan yang kurang layak.
Padahal, sesuai dengan PP No. 34 tahun 2006, status jalan terbagi menjadi 5 dan kewenangan pembenahannya juga berbeda-beda.
Misalnya; jalan nasional di bawah pusat (PUPR), sedangkan jalan di kabupaten dan desa menjadi menjadi tanggung jawab daerah (Sumber Kompasiana.com).
Potensi Wisata di Desa Haumeni
Dari segi industri pariwisata, sejatinya desa terpencil ini yang berbatasan langsung dari negara Timor Leste menyimpan sejuta pesona alam.
Pemandangan alam itu berupa daerah perbukitan, sabana, situs-situs sejarah (peninggalan zaman Belanda dan Portugal).
Namun, karena persoalan jalan dan kurangnya perhatian intens dari Pemda TTU, akibatnya potensi kekayaan alam dan budaya tersebut tidak dimaksimalkan dengan baik oleh warga.
Padahal, jika Pemda TTU serius membenahi infrastruktur jalan, niscaya perekonomian warga akan semakin meningkat.
Karena bagaimana pun juga, maju dan berkembangannya sebuah wilayah atau desa tertentu, tidak pernah terlepas dari kemajuan infrastrukturnya.
Mewakili warga desa Haumeni, penulis berharap Pemda TTU bisa melihat dan sekiranya memperbaiki kerusakan jalan tersebut, demi kenyamanan saat warga bepergian ke Ibukota Kabupaten Kefamenanu.
Demikian potretan dari Penulis yang lahir dan besar di desa tercinta ini.
Salam hangat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI