Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kenalan adalah Investasi

11 Januari 2023   01:25 Diperbarui: 11 Januari 2023   01:31 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenalan adalah investasi | @Dokpri

Berkenalan dengan siapa pun adalah satu keuntungan. Karena melalui kenalan, kita bisa belajar hal baru. Selain merawat nilai-nilai keberagaman.

Keberagaman itu memang tidaklah mudah! Sebab selalu ada pro dan kontra dalam kehidupan harian kita.

Namun, bagaimana pun juga, sebagai makhluk sosial, apalagi hidup di tengah era digital (perkembangan media baru), kita pun membutuhkan suport dari sesama.

Dukungan dari sesama memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih besar, ketimbang kita berjuang sendiri.

Relasi akan Membawa Kita Pada Pengalaman Baru

Quotes tafenpah.com
Quotes tafenpah.com

Entah sadar atau tidak, kecenderungan kita adalah tetap mempertahankan ego.

Hal ini pun pernah dikatakan oleh filsuf Friedrich Nietzsche bahwasannya kecenderungan terbesar manusia adalah menghindari rasa sakit.

Dalam konteks ini, terkadang relasi juga bisa menyebabkan chaos atau kekacauan berpikir.

Mengingat setiap orang punya karakter yang berbeda-beda.

Perbedaan ini akan menjadi kekuatan, bila kita menjiwai semangat rendah hati, bukan rendah diri!

Sebaliknya, dalam membangun relasi, entah dengan siapa pun, kita akan bertumbuh dan berkembang, seiring dengan proses pengenalan tersebut.

Dua model relasi ini dalam konsep filsafat Kosmologi adalah mengacu pada hukum "KAUSALITAS," atau hukum "SEBAB dan AKIBAT."

Bila kita membangun relasi hanya untuk mendapatkan sesuatu, tentu saja kita akan mendapatkan hasil yang begitu-begitu saja.

Sebaliknya, bila kita menjalin keintiman relasi dengan spirit kemanusiaan, kita pun juga akan mendapatkan nilai-nilai yang tak pernah kita pikirkan.

Makanya, di sini hal terpenting adalah adanya ketulusan dalam berelasi.

Problematika Relasi Dunia Pendidikan

Masalah terbesar yang sedang kita hadapi adalah, adanya tendensi pengklasifikasian manusia berdasarkan latar belakang pendidikan, ideologi, ras, dan berbagai kepentingan lainnya.

Makanya, sering kita mendengar atau pun melihat dan mengalami langsung diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Lantas, bila dalam kondisi seperti ini, apakah kita mengabsenkan pikiran kita?

Tentu saja bisa ya dan tidak! Tergantung dari setiap orang yang menjalaninya

Tapi, pada intinya, manusia pada kodratnya adalah sama.

"Latar belakang pendidikan, status, gelar, dan segala macam peranakannya itu hanya sebatas formalitas saja" - www.tafenpah.com.

Lebih penting adalah saling menghargai sebagai warga Indonesia yang mencintai PANCASILA.

Pancasila adalah pedoman hidup kita. Dikatakan pedoman atau arah dan dasar (ardas), lantaran kita memiliki kesamaan sejarah di masa lalu, kini, dan nanti.

Untuk itu, dunia pendidikan semestinya tidak mengasingkan manusia dari dirinya, sesamanya, lingkungannya, hingga alamnya (Pemikiran konstruktif dari filsuf Karl Marx).

Epilog

Pengejawantahan atau perwujudan dari tulisan ini bukan pledoi atau pembelaan dari penulis.

Tapi, ini menyangkut kesetaraan manusia yang dari kodratnya tidak pernah memilih untuk lahir dan besar, apalagi dari keluarga, suku, ras, dan kepercayaan mana pun.

Karena kita memiliki sejarah yang sama, terutama dalam membangun relasi atau berkenalan dengan siapa pun, tanpa kita harus melihat dari mana ia berasal.

Salam inspirasi dari tapal batas RI dan Timor Leste.

Jangan lupa kunjungi blog pribadiku: www.tafenpah.com dan instagram:@fredy_suni18

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun