Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pandemi sebagai Pemicu Dunia Pendidikan untuk Bertransformasi dalam Menciptakan Talenta yang Berkualitas, Kreatif, dan Inovatif

7 September 2022   00:30 Diperbarui: 7 September 2022   00:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari Pixels

Mengingat waktu normal anak-anak di sekolah itu hanya berkisar 6-7 jam. Selebihnya mereka memiliki waktu yang lebih bersama dengan orang tua di rumah

Sebagai contoh nyata, penulis setiap hari selalu mengamati lingkungan sekolah Amore Prime School Tangerang.

Aktivitas peserta didik bersama dengan tenaga pengajar berlangsung dari jam 06.30 - 14.00 WIB.

Ada pun yang sampai pukul 15.00 - 16.00 WIB. Dalam rentang waktu tersebut, peserta didik sejatinya sudah berada di luar jam formal

Namun, orang tua mereka memilih untuk mengantar pulang anaknya ke sekolah untuk mengikuti berbagai les tambahan maupun pengembangan minat, entah di bidang musik, fotografi, media, karate, kursus bahasa Jerman, Mandarin, Inggris, dan berbagai bidang pengembangan diri lainnya.

Di sini, penulis melihat adanya dukungan orang tua dalam mendidik anaknya.

Karena mereka menginginkan anak-anaknya menjadi generasi yang disiplin, kreatif, inovatif, dan berkualitas di kehidupan nyata.

Model pendidikan ini kurang lebih mengikuti pendidikan Seminaris maupun Pesantren.

Generasi Penerus Yang Kian Adaptatif Terhadap Perkembangan Teknologi

Perubahan iklim, perubahan demografi dengan kemunculan generasi penerus yang kian adaptif terhadap kemajuan teknologi, perubahan teknologi yang terus melaju kencang, hingga perubahan geopolitik dan ekonomi di mana kekuatan ekonomi global telah bergeser ke wilayah Asia.

Fenomena ini mendorong setiap praktisi pendidikan untuk merancang konsep pembelajaran yang berwawasan global, tetapi tetap mengakar pada kebudayaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun