Rusia juga tahu konsekuensi dari perang. Karena perang telah menghancurkan segalanya.
Sejumlah Maskapai Penerbangan Berhenti Beroperasi
KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij) asal Belanda menjadi maskapai besar pertama yang berhenti beroperasi ke Ukraina. Karena mereka tidak mau mengambil resiko, seperti yang dialami oleh Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh saat terbang di dekat konflik Timur Ukraina pada Juli 2014.
Di mana, peristiwa kelam itu telah mengorbankan sebanyak 298 penumpang dan awak di dalam penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur.
Sementara, maskapai penerbangan Ukraina SkyUp mengatakan penerbangannya dari Portugal ke Kyiv terpaksa mendarat di Moldova pada hari Minggu, setelah perusahaan penyewaan pesawat Irlandia mencabut izin untuk menyeberang ke Ukraina.
SkyUp mengatakan perusahaan leasing Eropa menuntut maskapai Ukraina mengembalikan pesawat mereka ke wilayah udara UE dalam waktu 48 jam.
Wizz Air Tetap Beroperasi ke Ukraina
Lufthansa Jerman mengatakan sedang mempertimbangkan penangguhan penerbangan ke Ukraina.
Namun, Wizz Air mengatakan: "Saat ini, kami tidak membuat perubahan apa pun pada jadwal kami dan semua penerbangan kami ke/dari Ukraina tetap beroperasi seperti biasa.
"Semua penumpang dengan penerbangan yang dipesan ke dan dari Ukraina disarankan untuk secara teratur memeriksa kotak surat mereka untuk informasi lebih lanjut tentang penerbangan yang dipesan." (Sumber: British Broadcasting Corporation).
Namun, bukan berarti maskapai ini tidak was-was dengan isu invasi Rusia ke Ukraina. Melainkan, timnya sedang memantau melalui layanan pelacakan global FlightRadar24 yang menunjukkan wilayah udara di atas Turki Utara, terutama di sisi lain Laut Hitam dari Ukraina sangat sibuk.