Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Stigmatisasi Dunia Kerja terhadap Mahasiswa Drop Out

29 Mei 2021   03:03 Diperbarui: 29 Mei 2021   18:48 3348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai mahasiswa drop out semua pekerjaan bisa saya lakukan, mulai dari bersihin kotoran manusia hingga sesekali merasakan nikmatinya duduk di bawah ruang ber-AC. Semua telah ku lalui hanya karena cinta.

Salah satu quote novel perdana saya "Terjebak" jangan menyerah karena cinta. Berjuang untuk terus mencintai."

Kata-kata itu lahir dari pergumulan hidup yang sangat panjang di dunia kerja sebagai seorang mahasiswa drop out yang dikacangin.

Sobatku yang sementara kuliah, nikmatilah masa-masa kuliahmu. Jangan mudah menyerah, karena ketika kamu memasuki dunia kerja, kamu akan merasakannya.

Memang kuliah tidak menjanjikan kekayaan materi. Seenggaknya dengan bekal ijazah S1, kamu bisa memiliki pekerjaan tetap. Tidak seperti saya!

Solusi

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan pengalaman jatuh bangun, dikacangin, disumpahin, diraguin, akhirnya saya memutuskan untuk kembali kuliah. Namun, bidang yang saya gelutin pun tidak sama dengan bidang filsafat, melainkan di bidang broadcasting.

Mudah-mudahan suatu saat saya bisa mengukir dan bertemu dengan mereka yang pernah hadir dan meninggalkan luka dalam kehidupan saya sebagai seorang drop out yang tidak pernah ada setitik kebaikan pun. Inilah stigmatisasi bagi saya dan mereka yang menyandang status sebagai drop out.

Pesan

Apa yang saya alami adalah pelajarin bagi adik-adik yang sementara kuliah. Manfaatkan kesempatan dan jangan membuang-buang kesempatan. Karena penyesalan selalu datang dari belakang. Jika penyesalan datang lebih awal itu dinamakan pendaftaran.

Barangkali celoteh saya sangat subjektif. Anggap ini adalah genjotan kisah humaniora yang merupakan masalah universal di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun