Sebagai mahasiswa drop out semua pekerjaan bisa saya lakukan, mulai dari bersihin kotoran manusia hingga sesekali merasakan nikmatinya duduk di bawah ruang ber-AC. Semua telah ku lalui hanya karena cinta.
Salah satu quote novel perdana saya "Terjebak" jangan menyerah karena cinta. Berjuang untuk terus mencintai."
Kata-kata itu lahir dari pergumulan hidup yang sangat panjang di dunia kerja sebagai seorang mahasiswa drop out yang dikacangin.
Sobatku yang sementara kuliah, nikmatilah masa-masa kuliahmu. Jangan mudah menyerah, karena ketika kamu memasuki dunia kerja, kamu akan merasakannya.
Memang kuliah tidak menjanjikan kekayaan materi. Seenggaknya dengan bekal ijazah S1, kamu bisa memiliki pekerjaan tetap. Tidak seperti saya!
Solusi
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan pengalaman jatuh bangun, dikacangin, disumpahin, diraguin, akhirnya saya memutuskan untuk kembali kuliah. Namun, bidang yang saya gelutin pun tidak sama dengan bidang filsafat, melainkan di bidang broadcasting.
Mudah-mudahan suatu saat saya bisa mengukir dan bertemu dengan mereka yang pernah hadir dan meninggalkan luka dalam kehidupan saya sebagai seorang drop out yang tidak pernah ada setitik kebaikan pun. Inilah stigmatisasi bagi saya dan mereka yang menyandang status sebagai drop out.
Pesan
Apa yang saya alami adalah pelajarin bagi adik-adik yang sementara kuliah. Manfaatkan kesempatan dan jangan membuang-buang kesempatan. Karena penyesalan selalu datang dari belakang. Jika penyesalan datang lebih awal itu dinamakan pendaftaran.
Barangkali celoteh saya sangat subjektif. Anggap ini adalah genjotan kisah humaniora yang merupakan masalah universal di muka bumi ini.