Zidane merupakan pelatih hebat. Ia tahu menempatkan pemain sesuai dengan porsinya.
Pelatih yang tak banyak bicara. Melainkan ia banyak mengamati apa yang terjadi di ruang ganti pemain. Dari sana ia menakar dan menilai dengan suara hatinya. Ia menempatkan pemain secara adil dan merata.
Sosok pelatih yang penuh wibawa. Ia tahu kapan bersantai dan kapan harus serius. Kehadirannya di lapangan hijau memberikan nuansa yang berbeda. Di balik diam dan tatapan dingin, ia bisa membaca kemauan pemainnya.
Bukti dari kewibawaannya bisa dilihat dari grafik atau kemenangan timnya secara beruntun di La Liga dan Liga Champions Eropa musim ini.
Bahkan kemenangan dini hari tadi memberikan peluang besar bagi timnya untuk merengkuh si kuping besar yang sudah lama hilang dari kota Madrid.
Pembawaan yang bersahaja, tak banyak bicara, lebih banyak mendengar, dan memikirkan kemajuan timnya di kancah global adalah keunikan dari sosok pelatih Zidane.
Pria berkepala botak yang sangat peka dan jeli dalam membaca peluang. Apa yang ia lakukan kepada anak asuhnya adalah bagian dari kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional tak perlu banyak berteori. Cukup menahan ego dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh anak asuhnya.
Ia memberikan totalitas sebagai pemimpin yang melayani bukan untuk dilayani. Hasilnya kemenangan demi kemenangan ia persembahkan untuk fans dan pemilik klub Real Madrid.