Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar Skill Kecerdasan Emosional dari Zidane di Lapangan Hijau

15 April 2021   12:54 Diperbarui: 15 April 2021   13:06 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zidane merupakan pelatih hebat. Ia tahu menempatkan pemain sesuai dengan porsinya.


Pelatih yang tak banyak bicara. Melainkan ia banyak mengamati apa yang terjadi di ruang ganti pemain. Dari sana ia menakar dan menilai dengan suara hatinya. Ia menempatkan pemain secara adil dan merata.


Sosok pelatih yang penuh wibawa. Ia tahu kapan bersantai dan kapan harus serius. Kehadirannya di lapangan hijau memberikan nuansa yang berbeda. Di balik diam dan tatapan dingin, ia bisa membaca kemauan pemainnya.

Kecerdasan emosional Zidane di lapangan hijau. Foto dari Kompas.com
Kecerdasan emosional Zidane di lapangan hijau. Foto dari Kompas.com


Bukti dari kewibawaannya bisa dilihat dari grafik atau kemenangan timnya secara beruntun di La Liga dan Liga Champions Eropa musim ini.


Bahkan kemenangan dini hari tadi memberikan peluang besar bagi timnya untuk merengkuh si kuping besar yang sudah lama hilang dari kota Madrid.

Pembawaan yang bersahaja, tak banyak bicara, lebih banyak mendengar, dan memikirkan kemajuan timnya di kancah global adalah keunikan dari sosok pelatih Zidane.

Pria berkepala botak yang sangat peka dan jeli dalam membaca peluang. Apa yang ia lakukan kepada anak asuhnya adalah bagian dari kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional tak perlu banyak berteori. Cukup menahan ego dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh anak asuhnya.

Ia memberikan totalitas sebagai pemimpin yang melayani bukan untuk dilayani. Hasilnya kemenangan demi kemenangan ia persembahkan untuk fans dan pemilik klub Real Madrid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun