Yerusalem - PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sidang hari Senin lalu, dituduh oleh lawan politiknya, bahwa ia telah menggunakan kekuasaannya saat ini untuk menguasai Media Massa.
Media Massa entah di belahan dunia manapun pasti selalu ramai diperbincangkan. Karena dari Media Massa, seorang politikus bisa dikenal oleh siapapun. Bila seorang politikus menguasai Media Massa tertentu, lawan politiknya pun pasti selalu mencari celah untuk menghambatnya.
Apalagi Media Massa yang memiliki reputasi di mata nasional dan internasional. Begitulah tuduhan yang disematkan ke PM Israel Benjamin Netanyahu oleh lawan politiknya. Salah satu lawan politiknya, Liat Ben Ari mengatakan kepada pengadilan di Yerusalem bahwa Netanyahu mencari keuntungan yang tidak layak dari pemilik Media Besar di Israel untuk memajukan urusan pribadinya.
Dilandir dari bbc.com, ada tiga tuduhan yang didakwa kepada Benjamin Netanyahu yang dikenal sebagai kasus 1.000, 2.000 dan 4.000
1.Kasus 1.000 penipuan dan pelanggaran kepercayaan: dia dituduh telah menerima hadiah, terutama cerutu dan botol sampanye- dari pengusaha yang kuat dengan imbalan bantuan
2.Kasus 2.000 penipuan dan pelanggaran kepercayaan: ia dituduh menawarkan bantuan untuk untuk meningkatkan sirkulasi surat kabar Israel Yediot Ahronot dengan imbalan liputan positif
3.Kasus 4.000 penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan: sebagai PM dan Menteri Komunikasi, Netanhayu dituduh mempromosikan
keputusan peraturan yang menguntungkan pemegang saham pengendali di raksasa telekomunikasi Bezeg, Shaul Elovitch, dengan imbalan liputan positif oleh situs berita Walla Mr.Elovitch.
Terkait dengan tiga kasus yang di atas, seorang politikus negara pasti tidak tinggal diam dengan tuduhan tersebut. Apalagi kasus ini akan memberikan dampak yang besar bagi kepemimpinannya esok dan yang akan datang.
Untuk menanggapi tuduhan tersebut, Netanhayu membantah dengan mencap mereka sebagai "Perburuan Penyihir" oleh lawan politiknya. Netanyahu juga memberikan peringatan kepada lawan politiknya untuk segera membersihkan namanya.