Mohon tunggu...
Frederico Hurtado
Frederico Hurtado Mohon Tunggu... -

dream catcher... life enjoyer... surroundin' observer... traveller-wannabe... manchester united fanatic.. fun lovin' dad...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adil Sahabatku

2 Maret 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimana pemerintah?

Kamu juga pasti mendengar dari berita, mobil dinas berharga 1,3 miliar.

1,3 miliar rupiah untuk sebuah mobil dinas.

Ada pagar penjaga bangunan megah dan ruang berdemontrasi yang harus diperkokoh dengan puluhan miliar rupiah.

Ada rumah dinas wakil rakyat yang perlu dipernyaman dengan ratusan miliar.

Semua itu berasal dari uang rakyat, uang Cak Warno dan Lik Wati.

Kemana mereka yang menyandang gelar pejabat dan wakil rakyat itu?

Mereka hanya sibuk bicara berbusa-busa tanpa makna.

Sekarang rakyat menjadi komoditas yang diperebutkan untuk meraih kekuasaan.

Kata rakyat seringkali menjadi pembenar nafsu serakah merebut tahta.

Lihatlah di televisi, di radio bahkan di koran-koran mereka sibuk berdebat soal kekuasaan atas nama rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun