Mohon tunggu...
Frederico Hurtado
Frederico Hurtado Mohon Tunggu... -

dream catcher... life enjoyer... surroundin' observer... traveller-wannabe... manchester united fanatic.. fun lovin' dad...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adil Sahabatku

2 Maret 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya sekadar untuk mengganjal perutnya. Sekadar mengais sesuap nasi dalam arti sebenarnya agar bisa menyambung nyawa.

UUD Republik Indonesia ini jelas menyebut bahwa anak yatim dan terlantar menjadi tanggungan negara.

Dimana pemerintah?

ADIL,

kamu juga pasti mendengar berita di televisi.

Oh ya sekarang layar televisinya pasti sudah berwarna. Ada ibu menjual bayi yang masih ada di kandungannya.

Bukan karena dia tidak sayang dan cinta sang buah hati, tapi karena mereka miskin.

Seorang pemulung harus merelakan anaknya meninggal dalam gerobak sampahnya karena sakit demam karena tidak mampu membayar biaya berobat di Puskesmas Rp 10 ribu rupiah.

Kamu tahu berapa nilai 10 ribu rupiah itu di Jakarta?

Uang itu sama dengan biaya parkir mobil mewah para pejabat pemerintah untuk satu jam pertama.

Undang-undang Dasar negara kita jelas menyebut bahwa mereka menjadi tanggungan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun