Mohon tunggu...
Frederico Hurtado
Frederico Hurtado Mohon Tunggu... -

dream catcher... life enjoyer... surroundin' observer... traveller-wannabe... manchester united fanatic.. fun lovin' dad...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adil Sahabatku

2 Maret 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, uang itu sangat banyak dan kalau dibuat membangun sekolah dan puskesmas di desa kita, bisa jadi ada ratusan atau bahkan ribuan.

Cak Warno, tetangga sebelah rumah kita, tentu tidak perlu lagi minta surat keterangan tidak mampu dari pak Lurah untuk sekedar berobat ke puskesmas. Karena semua sudah ditanggung pemerintah.

Lik Wati tidak akan menggadaikan sepetak sawah warisan orang tuanya untuk menyekolahkan si sulung yang masuk SMP. Karena semua sudah ditanggung pemerintah.

Memang benar, itu hanyalah khayalanku belaka, sahabatku.

Yang terjadi tidaklah begitu.

Kamu tentu mendengar dari televisi yang dulu kita sering menonton di kelurahan.

Berita soal Adinda. Bocah kecil berumur 5 tahun harus dipasung sang ayah, karena sang ayah harus mengamen untuk belanja sementara di rumah tidak ada siapa-siapa.

Kamu juga mendengar tiga bocah ditinggal sang bunda mencari nafkah selama seminggu dikurung dalam rumah. Tanpa makanan, tanpa penjagaan.

ADIL, mereka tidak punya pilihan hidup karena mereka miskin.

Benar katamu, saya juga percaya bahwa masih banyak adinda-adinda yang tidak terurus , harus meregang nyawa karena kemiskinan orang tuanya.

Lihat saja, di jalan-jalan. Ratusan bahkan ribuan bocah kecil berkelahi dengan waktu dipinggir jalan penuh debu dan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun