Mohon tunggu...
Frederico Hurtado
Frederico Hurtado Mohon Tunggu... -

dream catcher... life enjoyer... surroundin' observer... traveller-wannabe... manchester united fanatic.. fun lovin' dad...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adil Sahabatku

2 Maret 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuihh, rasanya aku ingin meludahi muka mereka....

ADIL sahabatku,

Mungkin kamu belum tahu, aku sekarang bekerja di tempat yang membuat aku banyak tahu tentang mereka, tentang kelakukan mereka yang selalu berkata atas nama rakyat itu.

Mereka sering berteriak soal kebenaran, padahal mereka adalah biang bajingan.

Mereka selalu menyebut dirinya bersih, padahal mereka hampir setiap hari memeras dan menerima suap.

ADIL sahabatku,

Aku mulai mendengar amarah di asah di kolong-kolong jembatan.

Kecewa bersemi di pinggir-pinggir jalan penuh sampah.

Sementara tidak ada tempat buat menjawab amarah itu.

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan kekecewaan itu.

Mereka sepertinya tuli atas suara-suara itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun