Perjalanan udara yang cukup melelahkan, setelah sehari sebelumnya kami harus terbang dari Jambi -- Jakarta -- Balikpapan dan menginap dan Balikpapan. Sebelum keesokan harinya kembali melanjutkan penerbangan ke Malinau, Kalimantara Utara.
"Selamat datang di Malinau, petualangan di Borneo akan segera kita mulai" ujar Jansen yang menyambut kami di Bandara.
-o0o-
"Perkenalkan, nama saya Zola... Zola Angelita, asal Padang" seorang remaja putri berjilbab menghampiri meja kerjaku dan memperkenalkan dirinya. "Saya anggota baru tim Abang".
"Mmm... selamat bergabung. Kita akan meeting pertama selepas makan siang, sampai ketemu di ruang meeting" sahutku dingin.
Tidak seperti beberapa staf baru lainnya, yang memperkenalkan diri dengan senyum lebar dan sedikit berbasa-basi. Zola hanya sedikit menatap sambil tertunduk, kemudian berlalu meninggalkankanku.
Entahlah... Jangan-jangan dia juga bisa merasakan bahwa kehadirannya tidak begitu aku kehendaki.
"He broi... mengapa kau pilih cewek untuk masuk dalam timku? kau kan tahu, pekerjaan ini tidak mudah. Orang-orang yang ada dalam tim ini tidak saja membutuhkan kepintaran secara intelegensi, tapi juga akan menguras fisik serta mental" protesku pada Anto rekan timku di manajemen atas perekrutan staf baru tersebut, saat ia menyodorkan nama-nama yang masuk dalam timku.
Hari itu aku memang berhalangan hadir dalam wawancara rekruitmen staf baru untuk timku sendiri. Conference of Parties (COP)Â di Paris, memaksaku harus berada disana, untuk turut memantau dan memastikan bahwa negara-negara di dunia bersepakat untuk melakukan mitigasi dan adapatasi terhadap perubahan iklim.
Syukurlah, dalam COP yang menghasilkan Paris Agreement tersebut, negara-negara di dunia bersepakat untuk menahan peningkatan temperatur rata-rata global dibawah 2C, supaya memberi peluang terhadap makhluk hidup untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu, Paris Agreement diarahkan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim, menuju ketahanan iklim dan pembangunan rendah emisi, tanpa mengancam produksi pangan, dan menyiapkan skema pendanaan untuk menuju pembangunan rendah emisi dan berketahanan iklim. Indonesia sangat berkepentingan untuk melakukan meratifikasi Paris Agreement karena mandat Konstitusi bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 28H). Terlebih kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat rentan terkena dampak perubahan iklim.
Sepulang dari sana, aku memang beri tugas memimpin tim ini untuk melakukan berbagai kajian berkenaan dengan penurunan emisi karbon dari sector kehutanan. Utamanya di wilayah-wilayah kelola masyarakat yang tinggal terpencil, jauh di dalam hutan.