Namun 20 hingga 25 tahun semenjak Oli Top1 memperkenalkan Oli Sintetik, yang awalnya Oli Sintetik dihantam dengan Black Campaign, kini ramai-ramai produsen lubrikan memasarkan produk oli sintetiknya. Mengapa? Karena memang Oli Sintetik lebih baik dan aman bagi mesin kendaraan. Mobil-mobil baru kini juga lebih merekomendasikan penggunaan oli sintetik daripada oli mineral, terutama mobil-mobil premium dari Eropa.
ATPM, bersainglah secara gentlement
Kembali ke pembahasan kita, dengan pengalaman dan keyakinan saya selama ini, saya bisa menyimpulkan bahwa tidak ada yang namanya Oli Merk A, B, C, D merusak mesin suatu merk kendaraan (karena tidak pakai oli "resmi"nya). Tindakan mekanik menakut nakuti konsumen agar menggunakan oli "resmi" ATPM hanya lah pembodohan yang dilakukan ATPM kepada konsumennya.Â
Konsumen harusnya cukup diinformasikan mengenai SAE dan API Service yang sesuai dengan mesin kendaraan. Selanjutnya apapun pilihan merk lubrikan yang dipilih konsumen, hargai. Toh ATPM sudah unggul bersaing dengan membatasi merk lubrikan yang bisa dijual di jaringan bengkel resminya. Tidak perlu menakut-nakuti dan membodohi masyarakat dengan informasi yang salah lagi kan.Â
Saya juga beberapa kali telah mengalami kejadian "ditakut-takuti" saat servis mobil saya di bengkel resmi. Tahun 2013 - 2014, sebagai eksekutif di Oli Top1 Indonesia, saya mendapat fasilitas "jatah" oli untuk mobil saya. Saat saya membawa mobil saya ke bengkel resmi dan menyampaikan niat menggunakan oli pilihan sendiri, lalu saya menunjukkan Oli Sintetik Top1 Evolution yang saya bawa, Service Advisor dan Mekanik serta merta "mengancam" kalau pakai oli bukan resmi ATPM, mesin mobil cepat rusak dan garansi hilang. Sambil mengurut dada, saya bicara dalam hati sendiri.... : "Come on..., saya sdh "belajar" di Top1. Tidak semua orang bisa dibodohi lah".Â
Ayolah, tidak ada yang melarang ATPM mendapat keuntungan tambahan melalui penjualan sparepart dan lubrikan, tapi tidak perlu sampai menakut nakuti dengan informasi yang sesat demi keuntungan sepihak semata mata. Biarkan masyarakat yang menilai dan memilih oli favoritnya sepanjang SAE dan API Servicenya sesuai, bukan apa merknya.
Tips memilih Oli
Kalau boleh saya simpulkan dari tulisan saya, oli terbaik untuk kendaraan kita adalah Oli Sentetik. Namun karena terlalu mahal, Oli Semi Sintetik bisa jadi pilihan yang baik. Yang harus diperhatikan dalam memilih oli untuk kendaraan adalah informasi : SAEÂ dan API Service. Informasi ini bisa diperoleh dari buku manual, atau terkadang tertera di kap mesin.Â
Semakin tua usia mobil, dibutuhkan oli yang semakin kental. Semakin kental oli, semakin besar juga angka SAE nya. Mengapa mobil tua membutuhkan oli yang lebih kental? Karena mobil tua yang sdh dioperasikan belasan hingga puluhan tahun, setelah sekian lama terjadi gesekan di dalam mesin, tidak tertutup kemungkinan terjadi keausan komponen-komponen di dalam mesin.Â
Sehingga dibutuh`kan oli yang lebih kental untuk "menutup" celah keausan komponen mesin, kalau pakai oli encer di mobil tua, mesin mobil akan mengeluarkan bunyi yang mengganggu dan komponennya semakin aus. Sementara untuk mobil masa kini, dengan tehnologi yang semakin maju, bagian dalam mesin bisa dibuat lebih presisi. Dengan demikian dibutuhkan oli yang sangat encer agar bagian-bagian yang presisi tersebut tetap dapat dilumasi dengan baik. Satu lagi, jangan lupa juga cek rekomendasi API Service nya yah. Salah mengaplikasikan SAE oli lah yang lambat laun dapat merusak mesin kendaraan.