Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Sales - Marketing - Operation

To complete tasks and working target perfectly. Leave path in a trail.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Monopoli Oli ATPM di Balik Minimnya Pemahaman Konsumen

29 Juli 2020   19:44 Diperbarui: 29 Juli 2020   23:10 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun 20 hingga 25 tahun semenjak Oli Top1 memperkenalkan Oli Sintetik, yang awalnya Oli Sintetik dihantam dengan Black Campaign, kini ramai-ramai produsen lubrikan memasarkan produk oli sintetiknya. Mengapa? Karena memang Oli Sintetik lebih baik dan aman bagi mesin kendaraan. Mobil-mobil baru kini juga lebih merekomendasikan penggunaan oli sintetik daripada oli mineral, terutama mobil-mobil premium dari Eropa.

Dokumen pribadi. Road Show Top1 Sintetik Tahun 2013 di Bandung
Dokumen pribadi. Road Show Top1 Sintetik Tahun 2013 di Bandung

ATPM, bersainglah secara gentlement

Kembali ke pembahasan kita, dengan pengalaman dan keyakinan saya selama ini, saya bisa menyimpulkan bahwa tidak ada yang namanya Oli Merk A, B, C, D merusak mesin suatu merk kendaraan (karena tidak pakai oli "resmi"nya). Tindakan mekanik menakut nakuti konsumen agar menggunakan oli "resmi" ATPM hanya lah pembodohan yang dilakukan ATPM kepada konsumennya. 

Konsumen harusnya cukup diinformasikan mengenai SAE dan API Service yang sesuai dengan mesin kendaraan. Selanjutnya apapun pilihan merk lubrikan yang dipilih konsumen, hargai. Toh ATPM sudah unggul bersaing dengan membatasi merk lubrikan yang bisa dijual di jaringan bengkel resminya. Tidak perlu menakut-nakuti dan membodohi masyarakat dengan informasi yang salah lagi kan. 

Saya juga beberapa kali telah mengalami kejadian "ditakut-takuti" saat servis mobil saya di bengkel resmi. Tahun 2013 - 2014, sebagai eksekutif di Oli Top1 Indonesia, saya mendapat fasilitas "jatah" oli untuk mobil saya. Saat saya membawa mobil saya ke bengkel resmi dan menyampaikan niat menggunakan oli pilihan sendiri, lalu saya menunjukkan Oli Sintetik Top1 Evolution yang saya bawa, Service Advisor dan Mekanik serta merta "mengancam" kalau pakai oli bukan resmi ATPM, mesin mobil cepat rusak dan garansi hilang. Sambil mengurut dada, saya bicara dalam hati sendiri.... : "Come on..., saya sdh "belajar" di Top1. Tidak semua orang bisa dibodohi lah". 

Ayolah, tidak ada yang melarang ATPM mendapat keuntungan tambahan melalui penjualan sparepart dan lubrikan, tapi tidak perlu sampai menakut nakuti dengan informasi yang sesat demi keuntungan sepihak semata mata. Biarkan masyarakat yang menilai dan memilih oli favoritnya sepanjang SAE dan API Servicenya sesuai, bukan apa merknya.

Tips memilih Oli

Kalau boleh saya simpulkan dari tulisan saya, oli terbaik untuk kendaraan kita adalah Oli Sentetik. Namun karena terlalu mahal, Oli Semi Sintetik bisa jadi pilihan yang baik. Yang harus diperhatikan dalam memilih oli untuk kendaraan adalah informasi : SAE dan API Service. Informasi ini bisa diperoleh dari buku manual, atau terkadang tertera di kap mesin. 

Semakin tua usia mobil, dibutuhkan oli yang semakin kental. Semakin kental oli, semakin besar juga angka SAE nya. Mengapa mobil tua membutuhkan oli yang lebih kental? Karena mobil tua yang sdh dioperasikan belasan hingga puluhan tahun, setelah sekian lama terjadi gesekan di dalam mesin, tidak tertutup kemungkinan terjadi keausan komponen-komponen di dalam mesin. 

Sehingga dibutuh`kan oli yang lebih kental untuk "menutup" celah keausan komponen mesin, kalau pakai oli encer di mobil tua, mesin mobil akan mengeluarkan bunyi yang mengganggu dan komponennya semakin aus. Sementara untuk mobil masa kini, dengan tehnologi yang semakin maju, bagian dalam mesin bisa dibuat lebih presisi. Dengan demikian dibutuhkan oli yang sangat encer agar bagian-bagian yang presisi tersebut tetap dapat dilumasi dengan baik. Satu lagi, jangan lupa juga cek rekomendasi API Service nya yah. Salah mengaplikasikan SAE oli lah yang lambat laun dapat merusak mesin kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun