Dari ke-3 K tersebut, 2K bergantung pada individu dan karakter yang melekat dalam diri kita yang bisa kita kontrol, yaitu : Kemauan dan Kemampuan. Itu Faktor Internal kita dalam mencapai suatu kesuksesan. 1K terakhir adalah Faktor Eksternal yang tidak bisa kita kontrol, yaitu : Kesempatan.
Mari kita bahas Faktor Internal dulu.
Dari Faktor Kemauan dan Kemampuan, manakah yang lebih penting bagi kita untuk kita fokuskan? Sebagian dari kita setuju Faktor Internal yang penting adalah Kemampuan. Bagaimana mungkin kita dipromosikan menjadi Manager Keuangan, atau bahkan Direktur Keuangan kalau kita tidak memiliki kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang baik dan benar?Â
Maaf, untuk ini saya tidak sependapat. Menurut saya, dan sudah terbukti dari pengalaman karier banyak orang, dari kedua Faktor Internal, Kemauan-lah yang paling penting bagi kita untuk meraih sukses dalam karier. Ingat, Kemauan ini menyangkut passion, menjadi yang terbaik, ingin berhasil dalam karier. Dengan Kemauan, yang awalnya belum mampu, bisa menjadi Mampu. Ingat, ada pepatah yang mendukung pernyataan ini : "Dimana ada kemauan, disitu ada jalan".Â
Saya teringat dengan jalan karier seorang sahabat saya. Selepas kuliah, itu bekerja di perusahaan pengembang ternama. Berangkat karier dari posisi Staf Pemasaran. Saat baru mulai bekerja, ia sudah punya cita-cita : tahun depan maksimal 2 tahun lagi, ia harus bisa jadi supervisor.
Namun karena baru lulus, praktis ia tidak memiliki Kemampuan yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk tanggung jawab di posisi Supervisor. Jangan Kemampuan sebagai Supervisor, sebagai Staff saja juga Kemampuannya masih tanda tanya. Belum punya pengalaman kerja, kan?
Tapi ia tidak putus asa. Saat itu ia memang tidak Mampu. Namun karena ia memiliki Kemauan yang kuat untuk segera naik jabatan menjadi Supervisor, ia segera belajar. Ia belajar apa yang dikerjakan supervisornya. Ia tidak segan-segan minta diajarkan supervisornya. Bahkan ia dengan senang hati menawarkan bantuan kepada Supervisornya dalam mengerjakan tugas sang supervisor.
Yang ia tidak tahu, ia cari tahu. Yang ia tidak bisa, ia belajar hingga bisa. Hasilnya, tidak sampai 2 tahun, ia benar-benar dipromosikan menjadi Supervisor, dan bahkan dipercayakan perusahaannya memimpin pemasaran proyek perumahan baru.
Di sisi lain, kita banyak menemukan orang-orang yang memiliki Kemampuan, "know how", tidak sedikit yang kariernya mentok di posisi bawah. Jangankan posisi atas, posisi menengah saja tidak. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki passion untuk maju. Mereka tidak punya Kemauan yang kuat. Bahkan tidak jarang diantaranya yang menyimpan cara berpikir yang negatif.Â
Karena tidak mau, jadi yang tumbuh subur dalam pikirannya adalah hal-hal negatif : "Ah, jadi atasan tugas dan tanggung jawabnya berat, pulang larut malam, ngapain? Mending jadi staf saja kerja santai". Atau banyak juga yang karena memiliki suatu skill tertentu, namun karena kemauan untuk maju nya tidak ada, jadi tidak belajar hal baru dan tidak berani eksplorasi, lalu berpikir : ini gak bisa, itu gak mungkin. Percuma begini, percuma begitu.
Jadi, memiliki Kemampuan saja tidak cukup. Bahkan Kemauan itu lebih berharga dan penting kita miliki kalau mau sukses. Idealnya memang kita punya Kemauan yang kuat dan Kemampuan yang mumpuni. Sempurna dah. Tapi jikalau kita merasa tidak memiliki Kemampuan yang mumpuni, sangat penting bagi kita untuk memiliki Kemauan yang kuat.Â