Bersahabatlah dengan perbedaan, karena di sanalah kehidupan menemukan warnanya.
--- Gus Dur
Pagi yang dingin di Cihampelas, Bandung Barat, menyambut kami dengan nuansa yang begitu berbeda. Udara segar menyusup perlahan di sela-sela bangunan Pesantren Darul Falah, tempat kami menghabiskan beberapa hari dalam kegiatan ekskursi. Dalam suasana yang sarat akan kesederhanaan, kami, para siswa Kolese Kanisius, disambut dengan senyum ramah para santri yang sudah terbiasa dengan rutinitas pesantren.
Pesantren Darul Falah adalah tempat di mana cerita-cerita sederhana berubah menjadi pelajaran yang mendalam. Di sini, setiap momen yang kami alami menjadi lebih dari sekadar pengalaman; ia menjelma menjadi pelajaran hidup tentang persahabatan, toleransi, dan keberagaman.
Harmoni dalam Keberagaman
Pagi hari pertama ekskursi dimulai dengan pengalaman baru: mengikuti pengajian subuh bersama para santri. Duduk di lantai beralas tikar, kami mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Meski beberapa dari kami berbeda keyakinan, keheningan dan kekhusyukan itu membuat kami merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
"Keberagaman itu seperti sebuah taman bunga," kata salah seorang santri, sambil menatap kami. "Setiap bunga memiliki warna dan bentuk yang berbeda, tapi keindahannya terlihat justru ketika semuanya bersama." Kalimat sederhana itu mengingatkan kami bahwa harmoni sejati hanya bisa tercipta ketika kita menghargai perbedaan.
Narasi Kehidupan Pesantren
Hari-hari di Pesantren Darul Falah penuh dengan aktivitas yang mempertemukan kami dengan rutinitas para santri. Pagi hingga malam, mereka menjalani hari dengan belajar, mengaji, dan bekerja sama menjaga kebersihan lingkungan pesantren.
"Di sini kami tidak hanya belajar agama," ujar Ustaz Saifullah, salah satu pengajar di pesantren. "Kami juga belajar tentang kehidupan: bagaimana bersikap kepada sesama manusia, bagaimana bekerja keras, dan bagaimana mensyukuri apa yang ada."
Rutinitas itu, yang awalnya terasa asing bagi kami, perlahan menjadi sesuatu yang kami nikmati. Mengikuti kegiatan belajar bersama, makan dalam kebersamaan, hingga memainkan permainan tradisional di sore hari memberikan pengalaman yang begitu membekas.