Mohon tunggu...
Fransiskus Purba
Fransiskus Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pornografi pada Usia Remaja: Akibat dan Upaya Pencegahannya

3 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                    7. Tidak mudah bergaul

                    8. Ada kurangnya empati dan apa yang diminta harus dipenuhi. (Ashadi, 2024)

          Dampak/akibat dari melihat konten pornografi sangat negatif baik dari psikis, sosial, maupun medis. Berikut terdapat beberapa dampak negatif pada remaja saat melihat pornografi, yaitu:

  • Dampak Psikis. Individu yang kecanduan melihat pornografi, awalnya saat mengakses di internet merasa takut dan gugup dan setelah melihat konten tersebut akan merasa bersalah. Namun, pada akhirnya individu tersebut akan terbiasa melihat pornografi sehingga menjadi hal yang wajar. Perasaan bersalah yang berulangkali dirasakan setelah melihat pornografi dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental. Selain itu, akan mengalami penurunan konsentrasi, kepribadiannya terpecah belah, tidak unggul dalam akademis karena individu sering membayangkan adegan-adegan yang telah dilihat dalam pornografi tersebut baik berupa bacaan buku, pornografi di media atau VCD.
  • Dampak Sosial. Semakin bertambahnya usia remaja akan mulai mencari tahu orientasi seksual mereka. hal ini harus lebih diperhatikan karena remaja sangat renan terpengaruh. Bahayanya remaja yang melihat porngrafi akan merasakan rangsangan yang kuat untuk berhubunngan seksual. Berikut terdapat beberapa masalah sosial yang ditimbulkan oleh pornografi, yaitu: 1. Hamil diluar nikah yang mengakibatkan remaja putus sekolah. 2. Dilakukannya tindak aborsi ilegal yang dapat membahayakan nyawa. 3. Terjadinya seks bebas. 4. Remaja yang melahirkan (children having children), hal ini bisa membahayakan nyawa ibu dan anak karena usia sang ibu yang belum matang.
  • Dampak Medis. Remaja yang kecanduan melihat pornografi bisa menimbulkan penyimpangan seksual, penyebaran penyakit melalui seks seperti HIV/AIDS serta, dapat merusak otak. Pornografi dapat menimbulkan adiksi yaitu keinginan untuk melihat pornografi secara berulang. Jika seseorang mengalami hal tersebut dan tidak segera ditangani maka, akan merusak prefrontal cortex. Saat prefrontal cortex telah mengalami penyusutan disitulah terjadi kesulitan mengendalikan emosi, pengambilan keputusan, sikap, penurunan konsentrasi. (Noorrizki, 2023)

 

Upaya Pencegahan

          Kecanduan porno adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol dorongan dan konsumsinya terhadap konten pornografi. Terus-menerus menonton film porno dapat mengubah pola pikir dan perilaku seseorang, mempengaruhi kesehatan mental, dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Kecanduan ini bisa menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian. Sejumlah peristiwa pelecehan seksual oleh remaja beberapa waktu belakangan ini menjadi perhatian publik. Alasan tindakan pelecehan hingga pemerkosaan ini dilakukan salah satunya terpicu kebiasaan menonton konten pornografi. Hal ini pun menjadi keprihatinan bersama, dan pengingat bagi para orangtua untuk mengawasi penggunaan gadget padaremaja.(Bramasta,2024)

          Adapun peran atau solusi yang bisa dilakukan untuk upaya pencegahan atau preventif terhadap bahayanya kecanduan pornografi pada remaja yaitu:

  • Melakukan penyuluhan tentang bahaya pornografi. Penyuluhan secara rutin dari tingkat RT agar mengerti bahaya yang ditimbulkan dari pornografi
  • Memberhentikan promosi kenakalan remaja, pornografi dan prostitusi. Stop menyebarluaskan segala yang berhubungan dengan kenakalan remaja, pornografi hingga prostitusi
  • Memberikan himbauan kepada orang tua. Peran orang tua sangat penting untuk lebih memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya dari bahaya pornografi
  • Menblokir situs-situs pornografi. Peran pemerintah dengan mengurangi dan menghapus segala unsur yang berhubungan dengan pornografi karena media sosial menjadi gerbang utama untuk para pengakses pornografi
  • Mengajak masyarakat berperan aktif dalam menanggulangi tindak pidana pornografi. Melaporkan segala bentuk tindak pidana pornografi sedini mungkin kepada pihak yang berwajib. (Setiawan, 2022)

KESIMPULAN

           Remaja dan seksualitas merupakan dua hal yang selalu berkaitan sebab disinilah biasanya ketertarikan terhadap seksualitas meningkat. Didorong rasa ingin tahu dan pencarian jati diri, menyebabkan mereka mencari informasi terkait dengan seksulitas. Sayangnya, belum semua orang tua maupun masyarakat yang menyadari pentingnya edukasi seksual kepada remaja. Sebaliknya, topik pembicaraan ini cenderung dihindari dan dianggap tabu. Akhirnya, sebagian besar remaja memuaskan rasa ingin tahu mereka secara mandiri, seperti mencari informasi di di internet.

          Kemudahan akses informasi serta bebas beredarnya konten pornografi di internet menjadi satu faktor kecanduan pornografi pada remaja. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kecanduan pornografi pada remaja adalah faktor internal, seperti rasa ingin tahu, tingkat religiusitas, serta faktor emosional individu. Sedangkan faktor eksternal yang berperan diantaranya, teman sebaya dan kurangnya edukasi seksual. Padahal, pornografi dapat membawa dampak negatif bagi remaja, baik dari aspek kognitif, emosional, sosial, serta kecenderungan melakukan perilaku seksual beresiko. Oleh karena itu, remaja perlu diberikan edukasi seksual sejak dini serta ditanamkan nilai dan norma yang ada di masyarakat sehingga mereka dapat membentuk kontrol diri yang baik dan terhindar dari perilaku yang menyimpang.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun