Mohon tunggu...
Fransiskus Purba
Fransiskus Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pornografi pada Usia Remaja: Akibat dan Upaya Pencegahannya

3 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Pornografi adalah suatu hal yang lumrah untuk diketahui remaja. Tentu yang dimaksudkan lumrah bukanlah pengaksesan terhadap video pornografi, melainkan dampaknya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, di keluarga harus diajarkan sedini mungkin. Orang tua harus menjadi informan pertama tentang pornografi bagi anakanaknya. Salah satu ciri remaja ada pada perkembangan seksualitasnya yang mendorong keingintahuan terhadap pornografi. Edukasi dini tidaklah salah, yang masalah ketika pornografi menjadi candu dan kebutuhan remaja. Hal ini berbahaya karena dapat merusak sel-sel otak depan prefrontal cortex (PFC) yang merupakan pusat pertimbangan pemikiran manusia. Orang yang PFC nya rusak cenderung berperilaku buruk secara moral dan etika. PFC adalah bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. (Malik, 2023)

Dampak/Akibat

          Seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak. Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi. Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC), bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang. Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.

          Awalnya saat melihat pornografi, reaksi yang ditimbulkan adalah perasaan jijik, hal ini terjadi karena manusia mempunyai sistem limbik, sistem ini pula yang mengeluarkan hormon dopamin untuk menenangkan otak, tetapi dopamin juga akan memberi rasa senang, bahagia sekaligus ketagihan. Dopamin mengalir ke arah PFC, PFC menjadi tidak aktif karena terendam dopamin. Apabila dopamin semakin banyak maka seseorang akan timbul rasa penasaran dan semakin kecanduan melihat pornografi, namun untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan melihat yang lebih porno / vulgar lagi untuk memicu dopamin yang lebih banyak. Karena terus dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil dan lama-lama menjadi tidak aktif akibanya fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif. (Sardjito, 2024)

          Adapun ciri-ciri remaja yang kecanduan pornografi yang perlu diketahui oleh orang tua yaitu:

                    1. Diam dan banyak menghabiskan waktu bermain game dan internet di kamar.

                    2. Jika orang tua melakukan pembatasan untuk anak dalam bermain game, anak itu marah, melawan, berkata kasar.

                    3. Menjadi impulsif, suka berbohong.

                    4. Kesulitan berkonsentrasi.

                    5. Prestasi akademis menurun drastis.

                    6. Menghindari kontak mata saat berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun