Mohon tunggu...
FRANSISKUS
FRANSISKUS Mohon Tunggu... Guru - OPERATOR SD NEGERI 10 MEDENG

Bermain/Memetik Gitar dan Mendengar Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

18 Februari 2024   21:40 Diperbarui: 18 Februari 2024   21:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku atau tanggapan, karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih.

          Untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas, guru sering kali menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. Kesulitan tersebut diantaranya terkait dengan keterbatasan guru dalam memanfaatkan teknologi. Sehingga media yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran hanya itu-itu saja, bahkan terkadang sudah ketinggalan zaman.

          Media dalam kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang penting, diantaranya dapat membantu guru dalam menyampaikan materi agar tidak monoton dan mempermudah siswa dalam mempelajari atau memahami suatu materi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan. Dapat diartikan juga media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan, dan sebagai komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar dan juga merangsang terjadinya proses belajar mengajar.

          Media pembelajaran dapat berupa apa saja yang dapat membantu kegiatan pembelajaran, namun penulis lebih memilih memanfaatkan teknologi sebagai media dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu media tersebut adalah powerpoint. Aplikasi powerpoint sangat mudah digunakan dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Aplikasi tersebut berisi tentang berbagai macam bentuk fitur yang menarik dan dapat dijadikan sebagai media dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berikut ini beberapa masalah yang terpilih yang akan diselesaikan, yaitu :

- Guru belum maksimal menerapkan model pembelajaran yang inovatif.

- Guru mengalami keterbatasan dalam penerapan langkah-langkah model pembelajaran inovatif (PBL) Problem Bassed Learning.

- Guru belum maksimal dalam merancang perencanaan dan pembelajaran berbasis HOTS (Higher of Order Thinking Skilss).

- Guru belum mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik secara maksimal dalam pembelajaran inovatif.

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Best Practice ini adalah, sebagai berikut :

1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Problem Based Leraning (PBL) dengan  

    berbantukan media (video) dan powerpoint.

2. Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang perencanaan dan pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skilss).

4. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik secara maksimal dalam 

    pembelajaran inovatif.

D. Manfaat

Manfaat dari penulisan best practice ini sebagai berikut :

1. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan hasil belajar melalui media pembelajaran.

2. Bagi guru, sebagai referensi tambahan dalam memanfaatkan media pembelajaran.

3. Bagi sekolah, sebagai tambahan referensi media pembelajaran.

4. Bagi penulis, sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi dalam menulis karya ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

PENYUSUNAN BEST PRACTICE

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pembulatan bilangan menjadi latar belakang pada permasalahan pada pembelajaran. Selain itu, pembelajaran cenderung berpusat pada guru, guru tidak menggunakan variasi media, model dan metode pembelajaran. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa. Hal ini menyebabkan kurangnya ketertarikan siswa pada mata pelajaran matematika sehingga hasil belajarnya rendah. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh yaitu dengan rata-rata nilai 50,5 dari 21 siswa pada materi pembulatan bilangan.

Praktik penting untuk dibagikan

Karena, dengan adanya permasalahan tersebut, dengan menggunakan model Problem Based Learning serta menggunakan media berbasis teknologi untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan mengupayakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peran dan tanggung jawab Guru (Pendidik)

Adapun pelaksanaan praktik ini penting dibagikan karena secara langsung akan berdampak untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah membuat modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan, LKPD, evaluasi dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.

Tantangan yang Dihadapi

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan melalukan refleksi diri, studi literatur, wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru dan teman sejawat, bahwa model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningktakan pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika. Karena dalam model Problem Based Learning permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan demikian, guru dapat menggunakan model PBL untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam proses pembelajaran, maka diperoleh beberapa tantangan.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

1. Adapun beberapa tantangan yang dihadapi adalah, sebagai berikut :

2. Model pembelajaran yang monoton.

3. Model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

4. Siswa belum terbiasa dengan melaksanakan proses pembelajaran berbasis masalah.

5. Kurangnya aktivitas, keaktifan dan kraeatifitas siswa.

6. Masih ada siswa yang tidak mau bekerja sama dalam kelompok.

7. Kurangnya pemahaman guru mengenai model pembelajaran inovatif.

8. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat?

Adapun berbagai pihak yang terlibat adalah, sebagai berikut :

Kepala Sekolah, Guru, Pendidik dan tenaga kependidikan serta Peserta didik.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran adalah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, wawancara dengan kepala sekolah dan rekan sejawat serta kajian literatur, membuat perangkat pembelajaran dan mengagendakan waktu pelaksanaan pembelajaran.

Strategi apa yang digunakan?

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah, sebagai berikut :

1. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

2. Menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran.

3. Membuat LKPD berbasis masalah yang didiskusikan dan dibuat secara berkelompok sesuai dengan model pembelajaran Problem

    Based Learning (PBL).

4. Menerapkan metode pembelajaran yang variatif antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi.

5. Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan melakukan ice breaking berupa

    lagu yang berkaitan dengan materi pembulatan.

6. Memberikan reward berupa stiker emoticon yang sesuai untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

7. Melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

8. Melakukan penerapan cara memahami dan menyelesaikan soal.

Bagaimana prosesnya?

Dalam proses pembelajaran, menggunakan metode diskusi, wawancara dan tanya jawab serta model Problem Based Learning (PBL) dengan tahap, langkah dan sintak berikut ini :

Tahap 1 : Orientasi Terhadap Masalah

Pada tahap ini, siswa diberikan pertanyaan berkaitan dengan pembulatan dan taksiran serta mengaitkan materi dengan pengalaman siswa dengan membagikan struk belanja kepada masing- masing kelompok, siswa melihat tayangan video pembelajaran melalui LCD projektor.

Tahap 2 : Organisasi Belajar

Pada tahap ini, pendidik membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari masimg-masing 3 orang siswa. Guru menjelaskan tugas LKPD dan membagikan LKPD kepada kelompok.

Tahap 3 : Penyelidikan Individu / Kelompok

Pada tahap ini, selanjutnya siswa secara berkelompok melakukan diskusi sesuai materi yang ada pada LKPD yang telah disajikan. Guru membimbing penyelidikan dengan berkunjung ke setiap kelompok serta melakukan penilaian proses.

Tahap 4 : Pengembangan dan Penyajian Hasil Penyelesaian Masalah

Pada tahap ini, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, guru melakukan penilaian pada saat presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok.

Tahap 5 : Analisis dan Evaluasi Proses Penyelesaian Masalah

Pada tahap ini, pendidik mengevaluasi hasil pekerjaan masing-masing kelompok dan saling memberi tanggapan dan kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok. Siswa juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

Siapa saja yang terlibat?

Pihak yang terlibat dalam proses kegiatan pembelajaran ini adalah pendidik, siswa, rekan sejawat, kepala sekolah dan cameraman.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah, sebagai berikut :

1. Fasilitas yang ada di sekolah seperti Ruang Kelas, Laptop, LCD Proyektor.

2. Handphone (HP), Tripod.

3. Media pembelajaran berupa video pembelajaran dan slide power point.

4. Buku Paket SD Kelas 4 Kurikulum K-13.

Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan?

Berdasarkan hasil observasi serta penilaian yang dilakukan, adapun dampaknya adalah sebagai berikut :

1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat serta aktif selama pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penilaian karakter siswa yang

    mana rata-rata nilai karakter bergotong royong adalah 3,00 dari nilai maksimal 4, rata-rata nilai karakter bernalar kritis adalah 3,3

    dari nilai maksimal 4,0. Siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan pada LKPD dengan baik.

2. Hasil nilai evaluasi juga terlihat bahwa dari jumlah 12 siswa mampu memperoleh nilai tertinggi 85 serta nilai terendah 60 dengan

    nilai rata-rata 71,9 dengan ketuntasan 100%.

3. Siswa sudah terbiasa dalam kelompok dan berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Faktor yang menyebabkan keberhasilan dari strategi ini adalah penerapan PBL yang sesuai dengan langkah-langkahnya, media pembelajaran yang digunakan serta kemampuan guru dalam mengimplemantasikan model pembelajaran tersebut dan penguasaan materi yang akan diajarkan. Sedangkan faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan dari strategi ini adalah kendala teknis yang tidak terprediksi sebelumnya menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Respon dari beberapa pihak terkait strategi adalah sebagai berikut :

1. Respon dari siswa adalah siswa sangat antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran karena siswa dapat menyaksikan

    video pembelajaran yang dapat diakses oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

2. Respon dari rekan guru adalah rekan guru menyambut baik dengan apa yang sudah dilakukan terkait strategi ini karena secara

    tidak langsung memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan hal yang sama demi tercapainya tujuan pembelajran yang

    diberikan kepada siswa.

3. Respon dari kepala sekolah adalah selaku pimpinan dilembaga tempat mengajar, kepala sekolah sangat mendukung dengan

    langkah- langkah serta strategi yang digunakan. Beliau berharap agar kami para guru terus berinovasi dalam menyajikan materi

    kepada siswa.

Keseluruhan proses praktik pembelajaran ini bahwa sebagai seorang guru dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menentukan sumber belajar, metode, media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa dengan terus melakukan pengembangan diri baik secara mandiri maupun difasilitasi oleh sekolah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

          Dari keseluruhan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan mulai dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan siklus 1 sampai dengan siklus 2, maka dapat disimpulkan bahwa setiap masalah yang terjadi sebenarnya dapat ditemukan solusinya asalkan yang menjadi tujuan kita memperbaiki kualitas pendidikan pada satuan pendidikan kita serta hal itu murni dorongan dari dalam hati kita dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi, dan yang paling penting adalah bagaimana strategi yang kita gunakan bisa menyesuaikan dengan masalah yang kita temui.

          Seorang guru perlu untuk terus memperbarui pengetahuan yang dimiliki, kita harus terus belajar untuk melakukan perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik. Setiap tahun, peserta didik hadir dengan beragam wajah baru dan istilah baru. Mereka datang membawa pengaruh teknologi dan informasi yang setiap saat berubah. Olehnya itu, seorang guru perlu untuk menyesuaikan disiplin ilmu yang dimiliki berdasarkan kondisi kekinian yang terjadi. Mulai dari penyampaian metode, cara berkomunikasi dengan siswa, hingga jenis kegiatan yang dilaksanakan.

B. Saran

1. Bagi Guru

Untuk ke depannya, saya berharap agar kegiatan ini tidak hanya sebagai pembelajaran untuk saya secara pribadi, namun juga untuk seluruh rekan guru-guru di SD Negeri 10 Medeng, agar besama-sama nanti bisa menerapkan dan mengimplementasikan hal ini pada setiap kegiatan pembelajaran di dalam kelas masing-masing.

2. Bagi Pembaca

Mudah-mudahan dengan adanya hasil dari pelaksanaan Best Practice ini bisa memberikan sedikit ilmu untuk ke depannya dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan sempurna, semoga nantinya dapat memberikan perubahan pada kualitas Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. STAR (Situation, Challenge, Action, Result, and Impact), Menyusun Best Practice dengan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi,

    Refleksi Hasil dan Dampak).

2. Problem Based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan

    selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Hobri, dkk. (2018). Buku Guru Senang Belajar Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

4. Hobri, dkk. (2018). Buku Siswa Senang Belajar Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun