Mohon tunggu...
F. Hardiyomann
F. Hardiyomann Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah bagian dari cara membagikan pengetahuan

Buku adalah Jendela dunia maka perkayalah dirimu dengan membaca, Menulis menjadikan semua orang tahu bahwa berbagi pengetahuan itu indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelangi Di Februari

18 Februari 2022   08:59 Diperbarui: 18 Februari 2022   09:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya. ady.s

Jam di dinding terus berputar seturut arahnya.

Di sore itu nampak pena dan segelas kopi baru di seruput oleh ku.

Pandang kabut dari jendela rumah tua yang usang di makan tahun menemani hari - hari ku.

Tinggal ceritera lama dan lapuk di telantarkan waktu.

Ku panjatkan doa di awal Februari pada semesta.

Aku jelas tak tahu kemana arah angin segera menuntun ku.

Dimanakah gerimis yang sedari tadi siang hilang tanpa jejaknya.

Walau hanya sesaat, aku terbiasa tuk berlindung di bawah atap pondok itu.

Fikir ku hanyalah menunggu sehabis hujan sore ini.

Tak ada waktu untuk bercerita walau sendiri hanyalah sebatas menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun