"Bahkan mereka sering tidak ke gereja karena berusaha menambah penghasilan sehingga bisa tetap eksis di masyarakat."
"Bahkan ada yang berpenampilan necis. Selalu berbicara sopan dan sistematis. Susunan kata-katanya bisa menghipnotis pendengarnya. Tapi ...sst... mereka tidak pernah mengeluarkanku untuk kolekte." Bisik Ratri kepada mereka.
Lalu tanpa sengaja para bocah logam ribut-ribut.
"Lha kenapa ini para bocah banyak di sini?"
"Mereka ini pasti dari kantong para bocah yang dibawa orang tuanya, ya?"
"Bukan, kami ini dari orang-orang yang katanya sekolah gratis dan di kasih gaji lagi!"sahut para bocah bersamaan.
"Oo...mereka yang nantinya akan menjadi abdi masyarakat?" tanya si Ratri.
Kemudian pembicaraan mereka terhenti setelah para ibu menghitung uang kolekte tersebut.
"Masih ada yang memberikan uang seribu dan dua ribu lecek, sobek dan hilang warnanya!" kata seorang Ibu.
====