Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Plecing Kangkung Khas Lombok dalam Mulut Sang Raja

12 November 2022   20:37 Diperbarui: 12 November 2022   21:08 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:pngdownload.ig

 " Silahkan cuci bersih kangkung, lalu kukus hingga matang!" perintah Sang Kepala Pelayan atau koki utama.

"Saat mengukus kangkung, pastikan jangan terlalu lama! Itu pertama. Karena plecingnya akan lebih mantap jika kangkung masih memiliki tekstur renyah. "

"Kedua. Gunakan kain di tutup wadah saat mengukus kangkung. Hal ini untuk menghindari uap air yang jatuh di kangkung dan membuatnya jadi lebih basah!"

"Siap!!!" jawab para pelayan lainnya.

 "Bagian pembuat sambel. Buat sambal ulek dengan bahan cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, dan terasi bakar. Ulek hingga lembut!" perintah Kepala Pelayan, "Paham?"

"Siap. Paham!!!" jawab koor pelayan lagi.

 " Baik. Kini tumis sambal dengan minyak panas, tunggu sampai harum. Berikan gula dan garam secukupnya. Tiriskan!" perintah selanjutnya.

Kemudian mereka bersibukria mempersiapkan piring dan semua peralatan makan raja.

"Bagaimana selanjutnya, Bu Kepala Koki?" tanya salah satu koki yang ikut sibuk masak.

 "Oke, sekarang letakkan kangkung yang telah dikukus secukupnya tadi di atas piring, kemudian tambahkan sambal di atasnya."

"Apakah ada yang lain untuk ditambahkan? Karena di sini kami juga telah menyiapkan kacang goreng terlezat. Karena Raja suka kacang goreng. " Saran salah satu koki yang biasa masakkan masakan bagi Sang Raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun