PERGULATAN HIDUP MATI KARIR SANG PELAYAN
Oleh FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ
"Hai Permaisuriku !" Titah Sang Raja kepada permaisurinya.
"Ya Rajaku tercinta..." jawab permaisuri cantik kepada Sang Maharaja.
"Musuh dalam ususku terus memprovokasiku, kuingin kau buatkan satu pasukan penghancurnya! Ia harus yang terpanas menggugah seleraku yang kini telah hilang akibat sajian kalian menjemukan!"
Lalu dengan semangat membara sang permaisuri memerintahkan para punggawa dapurnya untuk membuatkan masakan terenak, terlezat, yang bisa menggugah selera sang Paduka Raja.
Segala daya upaya di buat, segala resep di coba, segala menu di tawarkan namun Sang Raja tetap tak tergugah dalam seleranya. Sang Permaisuri sedih, karena amarah Raja sepertinya tak terbendung. Namun karena kecantikan Sang Permaisuri dan rayuan mautnya bisa sedikit meredakan amarah Sang Raja.
"Suamiku tercinta, masakan wajahmu yang gagah , ragamu yang perkasa dirusak oleh musuh di dalam perutmu?"
"Bagaimana aku tidak marah permaisuriku tercinta, gejolak dalam perutku terus meronta. Namun sepertinya tak ada satupun pengobat rasa yang mampu menggugahku!"