Terlepas dari tempat-tempat tersebut, tentu masih banyak tempat wisata alam indah yang tidak sempat saya kunjungi disini. Maka, Korsika dapat menjadi tujuan wisata lengkap bagi para pecinta alam.
Masalah di Korsika
Walaupun dijuluki L'ille de Baute atau pulau keindahan, Korsika tidak terlepas dari masalah. Seperti saya kemukakan sebelumnya, sejak zaman Napoleon, masih ada warga yang menginginkan kemerdekaan dari Prancis.Â
Tidak seperti di Pulau Sardinia, dimana bahasa Sardinia, walaupun bukan dialek bahasa Italia, menjadi bahasa resmi daerah setempat, bahasa Corse tidak menjadi bahasa resmi. Oleh karena itu, warga asli Corse merasa terpinggirkan di tanahnya sendiri, dan tidak mempunyai cukup otonomi.
 Apalagi, banyak orang dari Prancis daratan, terutama Paris yang datang dan membeli tanah atau bangunan sehingga terjadi kenaikan harga properti dan barang dan jasa lainnya (gentrifikasi). Tidak heran, di berbagai tempat umum di Korsika terdapat graffiti mendukung gerakan separatis (FLNC; Front de libration nationale corse). Pernah juga terjadi beberapa kasus pengeboman dan pembunuhan yang terkait gerakan ini.
Membandingkan Wisata Indonesia dan PrancisÂ
Selama 10 hari di Korsika, kami melihat banyak sekali turis yang datang dari daratan Prancis, juga Jerman, Belanda, Belgia, dan negara-negara Eropa lain.
Sangat sedikit turis internasional dari Asia, Afrika, Amerika, mungkin mereka lebih suka ke kota-kota besar seperti Paris, Milan, Roma. Juga karena harus mengendarai kendaraan/mobil sendiri, hal ini menyulitkan turis internasional.
Saya pun kesulitan mendapatkan tulisan perjalanan ke Korsika dalam bahasa Indonesia, mungkin turis Indonesia tidak suka ke Korsika karena hanya" bisa melihat alam dan tidak ada tempat belanja dan makanan Asia.
Namun begitu, anehnya Indonesia dan terutama Bali hadir di Korsika, melalui berbagi nama yang tertera di kapal, merk aksesoris, toko, dan souvenir buatan Indonesia.
Perasaan bangga karena hal ini berarti orang Prancis juga mengenal Indonesia, namun juga sedikit malu karena membandingkan tempat wisata di Indonesia dan Prancis sangat berbeda.