Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Korsika, Pulau Liburan Tempat Lahir Napoleon (Bagian 2: Korsika Selatan)

16 Juli 2024   00:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   00:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
air terjun Cascade d'Aitone - Dokpri

Tidak seperti di Pulau Sardinia, dimana bahasa Sardinia, walaupun bukan dialek bahasa Italia, menjadi bahasa resmi daerah setempat, bahasa Corse tidak menjadi bahasa resmi. Oleh karena itu, warga asli Corse merasa terpinggirkan di tanahnya sendiri, dan tidak mempunyai cukup otonomi.

 Apalagi, banyak orang dari Prancis daratan, terutama Paris yang datang dan membeli tanah atau bangunan sehingga terjadi kenaikan harga properti dan barang dan jasa lainnya (gentrifikasi). Tidak heran, di berbagai temapt umum di Korsika terdapat graffiti mendukung gerakan separatis (FLNC; Front de libration nationale corse). Pernah juga terjadi beberapa kasus pengeboman dan pembunuhan yang terkait gerakan ini.

Membandingkan Wisata Indonesia dan Prancis 

Selama 10 hari di Korsika, kami melihat banyak sekali turis yang datang dari daratan Perancis, juga Jerman, Belanda, Belgia, dan negara-negara Eropa lain. Sangat sedikit turis internasional dari Asia, Afrika, Amerika, mungkin mereka lebih suka ke kota-kota besar seperti Paris, Milan, Roma. Juga karena harus mengendari kendaraan/mobil sendiri, hal ini menyulitkan turis internasional.

 Saya pun kesulitan mendapatkan tulisan perjalanan ke Korsika dalam bahasa Indonesia, mungkin turis Indonesia tidak suka ke Korsika karena hanya" bisa melihat alam dan tidak ada tempat belanja dan makanan Asia.

Namun begitu, anehnya Indonesia dan terutama Bali hadir di Korsika, melalui berbagi nama yang tertera di kapal, merk aksesoris, toko, dan suvenir buatan Indonesia. Perasaan bangga karena hal ini berarti orang Prancis juga mengenal Indonesia, namun juga sedikit malu karena membandingkan tempat wisata di Indonesia dan Prancis sangat berbeda.

Menemukan Indonesia di sudut-sudut Korsika - DokPri
Menemukan Indonesia di sudut-sudut Korsika - DokPri

Pertama, soal sampah. Bulan Maret 2024 lalu saya pergi ke Nusa Penida yang tidak kalah indahnya dengan Korsika, tetapi saya tidak menyarakan turis pergi kesana. Jika membuka Google maps, resensi Nusa Penida jatuh karena masalah sampah dan hal ini saya saksikan sendiri. Di pantai Korsika, jarang ada tempat sampah dimana-mana, terutama di pantai yang masih asli. Tapi, tidak ada sampah dimanapun karena semua turis membawa pulang Kembali sampahnya.

Kedua, soal infrastruktur. Walaupun transportasi umum sangat terbatas, paling tidak jalan untuk mobil sangat bagus dan tidak berlubang. Berbeda dengan jalan di Nusa Penida yang hancur, baik untuk mobil maupun anak tangga untuk manusia yang tidak dibuat layak.

Ketika naik turun anak tangga di Pantai Kelingking yang setinggi paha saya (catatan: Saya segar bugar dan postur lebih tinggi daripada rata-rata perempuan Indonesia), kaki saya sakit selama tiga hari. Sedangkan di Korsika, semua tangga dibuat manusiawi sehingga jarang terjadi cedera pada pengunjung. Ketika anak tangga terlalu tinggi, diberikan penyangga kayu yang stabil.

Anak tangga terlalu tinggi, diberikan penyangga kayu yang stabil. -DokPri
Anak tangga terlalu tinggi, diberikan penyangga kayu yang stabil. -DokPri

 Lagi-lagi pulau Nusa Penida saya sebut, bukan bermaksud buruk, namun karena tempat itu tempat saya berlibur terakhir kali di Indonsia, dan merupakan tempat wisata ynag sedang naik daun dan banyak dieksploitasi. Mengapa, karena banyak sekali turis yang datang, dan banyak diiklankan oleh agen wisata dan menjadi sumber mata pencaharian bagi warga, namun tampaknya belum ada usaha maksimum dari pihak yang pemangku kepentingan untuk meregulasi pariwisata di sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun